GGRP Targetkan Pertumbuhan Pendapatan 70 Persen di 2022

Emiten baja PT Gunung Raja Paksi Tbk. lebih optimistis terhadap kinerjanya di tahun depan setelah berhasil membalikkan kerugian menjadi laba pada tahun ini.

Annisa Kurniasari Saumi

12 Des 2021 - 20.14
A-
A+
GGRP Targetkan Pertumbuhan Pendapatan 70 Persen di 2022

Fasilitas pengolahan baja Gunung Raja Paksi/gunungrajapaksi.com

Bisnis, JAKARTA — Emiten baja PT Gunung Raja Paksi Tbk. (GGRP) optimistis dapat membukukan pertumbuhan pendapatan antara 50 persen hingga 70 persen tahun depan. Pertumbuhan tersebut pun diyakini bakal berimbas pada peningkatan laba yang lebih besar dibanding tahun ini.

Adapun, untuk akhir tahun ini, perseroan menargetkan pendapatan dapat mencapai US$700 juta dengan laba bersih US$54 juta pada akhir tahun ini, setelah hingga 30 September 2021 lalu membukukan pendapatan dan laba masing-masing US$402,43 juta dan US$40 juta.

Pendapatan GGRP per 30 September 2021 itu setara dengan Rp7,19 triliun jika mengacu pada kurs yang digunakan perseroan pada laporan keuangannya, yakni Rp14.307 per dolar AS. Nilai tersebut tumbuh 7,48 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, pada periode yang sama tahun lalu, perseroan masih membukukan kerugian sebesar US$14,95 juta. Keberhasilan perseroan membukukan laba senilai US$40 juta atau Rp575 miliar mencerminkan perbaikan kinerja yang signifikan tahun ini.

Dengan target pertumbuhan pendapatan sebesar 50 persen hingga 70 persen tahun depan, artinya perseroan dapat membukukan sekitar US$1,05 miliar hingga US$1,2 miliar.

Direktur Keuangan Gunung Raja Paksi Harianto mengatakan perseroan sangat optimistis bisa mencapai target ini, karena didukung pasar domestik yang sudah mulai pulih.

Harianto menjelaskan, pencapaian perolehan laba bersih perseroan di 9 bulan 2021 ini tidak terlepas dari beberapa faktor pendukung.

Faktor pertama adalah keberhasilan implementasi strategi kontrol ketat atas harga beli bahan baku dan harga jual barang jadi untuk memastikan seluruh persediaan yang dijual menghasilkan margin baik.

"Kontrol ketat harga beli bahan baku dan harga jual barang jadi, memiliki peran penting menghasilkan margin yang diharapkan," ujar Harianto dalam paparan publik, dikutip Minggu (12/12).

Kedua, secara eksternal, menurutnya tren peningkatan harga baja dunia sejak 2020 turut berdampak positif pada harga jual produk perseroan, yang kemudian berdampak baik pada laba bruto yang dihasilkan.

"Ketiga, transformasi manajemen di SDM turut andil membantu perseroan. Ini hal penting bagi kami," ujar Harianto.

Adapun, untuk pengembangan bisnis tahun depan, perseroan telah menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai US$54 juta hingga US$72 juta. Paksi mengatakan dana capex tersebut akan digunakan perseroan untuk melakukan ekspansi mesin medium section mill (MSM) perseroan.

Selama 2022, lanjut Harianto, pihaknya juga akan berfokus pada ekspansi mesin light section mill yang ditargetkan rampung pada semester I/2022. Menurutnya, proyek light section mill ini akan memperkuat keunggulan perseroan pada produk I dan H section.

Lebih lanjut, Harianto mengatakan GGRP pada 2022 akan tetap mempertahankan strategi kontrol atas harga pembelian bahan baku dan bahan jadi. Hal ini sama seperti yang pihaknya lakukan tahun ini.

"Kami juga terus meningkatkan hubungan baik dengan existing customer dan customer yang baru. Dari sisi kebijakan, kami terus komunikasi dengan instansi yang relevan terkait safeguard untuk menahan gempuran baja impor," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Emanuel Berkah Caesario

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.