Hingga Tahun 2035 Indonesia Butuh 17,5 Juta Tenaga Ahli Digital

Saat ini Indonesia memiliki lima unicorn mestinya bisa menjadi 25 unicorn untuk beberapa tahun mendatang.

Rustam Agus

12 Des 2021 - 08.04
A-
A+
Hingga Tahun 2035 Indonesia Butuh 17,5 Juta Tenaga Ahli Digital

Ilustrasi digital marketing/istimewa

Bisnis, JAKARTA – Indonesia diperhitungkan membutuhkan sedikitnya 17,5 juta tenaga ahli digital sampai dengan tahun 2035 pada era masa kini.

"Ini yang namanya digital tidak terelakkan, kita membutuhkan 17,5 juta ahli digital sampai 2035," ujar Menteri BUMN Erick Thohir, tulis Antara Minggu (12/12).

Dia  mengungkapkan hal itu saat menyampaikan pidato di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya sebagaimana dipantau secara daring dari Jakarta, Sabtu.

Menurut Erick, peluang ini harus diisi oleh putra-putri bangsa Indonesia, jangan sampai peluang tersebut diisi oleh bangsa lain nantinya.

Ilustrasi era digital/istimewa

"Apalagi kalau kita benchmarking antara Amerika Serikat, China dan Indonesia, jumlah startup Indonesia akan terus tumbuh. Ini merupakan kesempatan," katanya.

Sebelumnya, Kementerian BUMN mendorong dan memfasilitasi pengembangan industri digital di Indonesia secara komprehensif.

Erick ingin Telkom membuka secara besar-besaran data center-data center di Indonesia untuk mendukung aktivitas bisnis pengusaha lokal.

Terkait pendanaan, dengan adanya BRI Ventures, Mandiri Capital, MDI, dan TMI, Erick Thohir juga akan mulai fokuskan pendanaan kepada startup.

Menteri BUMN juga terus mendorong generasi muda memiliki perusahaan-perusahaan besar yang menjadi unicorn-unicorn baru.

Menurut dia, potensinya ada dan saat ini Indonesia memiliki lima unicorn mestinya bisa menjadi 25 unicorn untuk beberapa tahun mendatang.

Erick menambahkan hal ini dalam rangka mendorong daripada perusahaan-perusahaan menjadi besar, membuka lapangan kerja yang sangat masif, dan juga mendorong ekonomi Indonesia untuk memastikan Indonesia juga terproteksi dengan digitalisasi.

“Kalau melihat posisi perusahaan di Indonesia dari tahun ke tahun itu-itu saja.”

Sedangkan di Amerika Serikat dan banyak negara lainnya sekarang tumbuh perusahaan-perusahaan teknologi menjadi besar, jadi bukan yang berdasarkan sumber daya alam saja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Rustam Agus

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.