Masa Pandemi, Penjualan Ciputra Malah Bisa Lewati Realisasi 2019

Pandemi Covid-19 agaknya tgak mampu menahan kepiawaian Ciputra Development dalam jualan properti. Kinerja penjualan perusahaan dengan kode emiten CTRA itu tahun ini bahkan berpeluang melewati pencapaian 2019 saat virus Covid-19 belum menyambangi Indonesia.

Dwi Nicken Tari

22 Okt 2021 - 16.42
A-
A+
Masa Pandemi, Penjualan Ciputra Malah Bisa Lewati Realisasi 2019

Salah satu proyek properti Ciputra Development di Surabaya, Jawa Timur. — Istimewa

Bisnis, JAKARTA – Emiten properti PT Ciputra Development Tbk. optimistis melewati target prapenjualan tahun ini, bahkan bisa melampaui capaian 2019 ketika pandemi Covid-19 belum menerjang Indonesia.

Aditya Ciputra, Head of Investor Relations and Corporate Finance Ciputra, mengatakan dengan sejumlah sentimen positif di pasar properti, perseroan meyakini marketing sales pada 2021 tak hanya melampaui realisasi 2020, melainkan juga bakal melewati kinerja 2019 saat sebelum terjadi pandemi.

“Kinerja marketing sales tahun ini ada potensi tidak hanya melebihi 2020 saat Covid-19, tapi juga akan melebihi kinerja 2019 saat sebelum ada Covid-19. Kami sangat bahagia, strategi kami sangat sukses dan harapannya target terlampaui,” ujarnya pada Jumat (22/10/2021).

Emiten dengan kode saham CTRA itu membukukan pendapatan prapenjualan Rp5 triliun pada selama 9 bulan pertama 2021. Realisasi itu sekitar 84,74% dari target tahun ini Rp5,9 triliun.

Menurut Aditya, kenaikan prapenjualan tahun ini mendapat dukungan dari stimulus fiskal Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari pemerintah serta tren suku bunga rendah.

Stimulus itu yakni pembebasan PPN sepenuhnya untuk properti hunian tapak ataupun vertikal serta rumah toko (ruko) dan rumah kantor (rukan) dengan harga maksimal Rp2 miliar dan PPN 50% untuk jenis properti tersebut dengan kisaran harga Rp2 miliar hingga Rp5 miliar.

Aditya mengemukakan bahwa rebound dari sisi prapenjualan ini terjadi setelah masyarakat mengukur ulang kebutuhan pembelian rumah pada masa perlambatan ekonomi akibat pandemi sejak 2020.

Dia menuturkan pembelian rumah biasanya menjadi pembelian terbesar dalam hidup seseorang, sehingga apabila sentimen tidak kondusif, biasanya pembelian rumah akan ditunda atau bahkan dibatalkan.

“Tantangan itu cukup besar bagi kami pada masa pandemi, apalagi marketing sales sempat turun ke level terendah Rp150 miliar pada April 2020,” ujar Aditya.

Untuk kembali mengerek prapenjualan, CTRA memberi sejumlah keringanan bagi konsumen yang terdampak seperti melonggarkan pembayaran. Perseroan juga fokus mengembangkan tipe produk dengan harga terjangkau.

RUMAH TAPAK

Candra Ciputra, Direktur Utama Ciputra Development, mengungkapkan produk rumah tapak dengan kisaran harga Rp500 juta–Rp1 miliar menjadi yang paling banyak dibeli masyarakat sepanjang 9 bulan pertama tahun ini.

“Tipe dan rumah seperti apa dilihat masyarakat dari segi harga karena banyak pembeli yang menggunakan KPR. KPR tidak pernah semurah sekarang,” kata Candra.

Dia mengungkapkan kinerja prapenjualan perseroan sempat tertekan pada awal pandemi merebak pada akhir kuartal I/2020. Ketika itu terjadi perubahan prioritas masyarakat yang menunda pembelian properti sebagai respons terhadap perlambatan ekonomi.

Akan tetapi, pembelian rumah tapak berangsur pulih terutama setelah pemerintah mengenalkan insentif PPN saat suku bunga berada di level terendah.

Hal itu pun menjadi angin segar bagi penjualan properti di Indonesia dan berdampak positif pula terhadap marketing sales emiten dengan kode saham CTRA tersebut. Di sisi lain, Candra menyebut pembelian properti untuk investasi saat ini belum seramai pembelian rumah perdana atau end-user.

“Untuk investasi memang belum terlalu [banyak], pembayaran menggunakan KPR [kredit pemilikan rumah] yang paling diminati konsumen,” kata Candra.

Dilihat dari geografis, penjualan dari area DKI Jakarta berkontribusi 27% untuk CTRA, Jawa Timur 12%, Sumatra 31%, Sulawesi 6%, dan sisanya dari daerah lain. Dilihat dari tipe produk, penjualan rumah tapak dan tanah masih mendominasi yakni 88%, ruko 8%, dan apartemen 5%.

Selanjutnya, metode pembayaran pelanggan CTRA menggunakan tunai tercatat 23%, cicilan 16%, dan KPR paling besar yaitu mencapai 63%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Syahran Lubis

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.