Menebalkan Diplomasi Pasifik, Indonesia Rangkul Fiji dan Solomon

Untuk menebalkan komitmen Indonesia memperkuat kerja sama dengan negara-negara Pasifik, Menlu Retno Marsudi mengunjungi Fiji dan Kepulauan Solomon pada 6 dan 7 September 2022.

Saeno

7 Sep 2022 - 16.35
A-
A+
Menebalkan Diplomasi Pasifik, Indonesia Rangkul Fiji dan Solomon

Indonesia ingin menjadikan Indo-Pasifik sebagai kawasan damai, stabil, dan makmur,/Antara-Muhammad Adimaja

Bisnis, JAKARTA - Penguatan kerja sama dengan negara-negara Pasifik merupakan salah satu prioritas politik luar negeri Indonesia. Untuk memperkuat kerja sama ekonomi dan pembangunan dengan negara-negara Pasifik, pada  2019 di Auckland, Selandia Baru, Indonesia meluncurkan Visi Pacific Elevation. Untuk menebalkan komitmen Indonesia memperkuat kerja sama dengan negara-negara Pasifik, Menlu Retno Marsudi mengunjungi Fiji dan Kepulauan Solomon pada 6 dan 7 September 2022.

Kunjungan Menlu Retno ke wilayah Pasifik tersebut merupakan kunjungan kerja pertama selama pandemi Covid-19. 

Menlu menegaskan kunjungan ke Pasifik juga tidak terlepas dari visi besar Indonesia menjadikan Indo-Pasifik sebagai kawasan damai, stabil dan makmur, sebagaimana tercermin dalam ASEAN Outlook on the Indo-Pacific.

Dalam kunjungan ke Fiji, Menlu Retno melakukan pertemuan dengan Presiden Fiji, Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri Fiji, dan Acting Sekjen Pacific Island Forum, yang mewakili Sekjen PIF.

“Selain ketiga pertemuan tersebut, saya juga hadir dalam Resepsi Diplomatik Perayaan Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia ke-77 di Suva, di mana Presiden, Perdana Menteri, beberapa Menteri dan juga Ketua Parlemen Fiji hadir di dalam resepsi,” ujar Menlu Retno.

Dalam tiga pertemuan di Fiji, Menlu Retno membicarakan tentang komitmen Fiji dan Indonesia memperkokoh kerja sama dan kemitraan yang saling menguntungkan dan saling menghormati.
 Kedua negara juga menyambut baik tren perdagangan yang terus membaik.

Berdasarkan data terakhir, perdagangan bilateral Indonesia dengan Fiji dari Januari-Juni 2022 meningkat 44 persen secara tahunan (year on year/yoy). Nilai perdagangan kedua negara tercatat sudah melampaui US$20 juta.
 Menlu Retno menambahkan bahwa Indonesia dan Fiji sepakat untuk terus mendorong dibentuknya Indonesia-Fiji Preferential Trade Agreement. Kesepakatan itu diyakini dapat lebih meningkatkan hubungan perdagangan kedua negara.

Selain itu, Fiji juga menyambut baik peningkatan kerja sama pembangunan dengan Indonesia.

“Dalam kaitan ini, Indonesia menyampaikan pentingnya untuk mendesain sebuah blueprint kerja sama pembangunan, sehingga kerja sama pembangunan akan lebih terarah,” ujar Retno.

Menlu juga mendorong kesepakatan hibah untuk mitigasi Covid-19 dan penyelesaian rencana pendirian Regional Agriculture Training Centre and Demonstration Farming di wilayah Raki-Raki dapat segera ditindaklanjuti.

“Pendirian pusat pelatihan kawasan di bidang pertanian ini dapat digunakan sebagai hub outreach Indonesia untuk kerja sama pembangunan di Pasifik,” ujar Menlu.

Terkait kerja sama di bidang pariwisata, kedua negara berencana menandatangani MoU on Tourism Cooperation di Bali pada akhir bulan ini.

Tak hanya bidang pariwisata, Indonesia dan Fiji sepakat meningkatan interaksi kerja sama pertahanan melalui ratifikasi Defence Cooperation Agreement. Ratifikasi kesepakatan kerja sama pertahanan itu bermanfaat untuk mendorong kerja sama sektor strategis, seperti Peacekeeping Operations.

Di Suva, ibu kota Fiji, juga dibahas sejumlah inisiatif Indonesia ke depan untuk memperkuat kerja sama dengan Pasifik. Inisiatif dimaksud antara lain penyelenggaraan Indonesia-Pacific Forum for Development di Bali pada Desember tahun ini.

Kerja Sama Saling Menguntungkan

Seperti halnya di Fiji, Menlu Retno juga membahas sejumlah hal di Honiara, Kepulauan Solomon. Salah satu pembicaraan menyangkut komitmen untuk memperkokoh kerja sama yang saling menguntungkan. “Berdasarkan penghormatan terhadap prinsip-prinsip kedaulatan dan integritas wilayah,” ujar Menlu.

Kunjungan ke Honiara, Kepulauan Solomon, merupakan kunjungan kedua Menlu Retno. Kunjungan pertama berlangsung pada 2015.

Kali ini, Menlu Retno melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri, Menteri Luar Negeri, juga bertemu dengan Wakil Diaspora Indonesia di Kepulauan Solomon.

Bersama PM Solomon Manasseh Sogavare, Menlu Retno juga meresmikan Friendship Hall atau lapangan futsal multiguna. Lapangan tersebut merupakan hibah Pemerintah Indonesia kepada Pemerintah dan Rakyat Solomon Islands.

Dalam kunjungan ke Kepulauan Solomon, Menlu juga membahas soal kerja sama konkret Indonesia dan Kepulauan Solomon, termasuk kerja sama pembangunan.

“Beberapa prioritas kerja sama pembangunan kita bahas antara lain di bidang climate change, fisheries. Kedua pihak juga sepakat untuk merancang sebuah blueprint kerja sama pembangunan agar kerja sama ini lebih terarah,” tambah Menlu.

Indonesia dan Kepulauan Solomon telah menandatangani Framework for Development Cooperation pada 2019. Menurut Menlu Retno framework tersebut dapat digunakan sebagai basis pembuatan blueprint.

Menlu Retno dan pihak Kepulauan Solomon juga membahas komitmen kedua negara dalam meningkatkan hubungan perdagangan. Sejauh ini perdagangan kedua negara menunjukkan tren positif, terutama tahun lalu.

Indonesia juga menawarkan expertise swasta dan BUMN Indonesia agar dapat berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi termasuk pembangunan infrastruktur di Kepulauan Solomon.

Tak hanya itu, Menlu Retno secara khusus menitipkan 1.500 WNI yang tinggal dan bekerja di Kepulauan Solomon. “Selama ini mereka mendapatkan perlakuan yang baik,” papar Menlu.

Indonesia dan Kepulauan Solomon sudah menandatangani Perjanjian Bebas Visa bagi Pemegang Paspor Dinas dan Diplomatik.

Seperti kunjungan di Fiji, saat berkunjung ke Kepulauan Solomon Menlu Retno membahas beberapa inisiatif Indonesia ke depan untuk terus memperkuat kerja sama dengan Pasifik.

Menlu Retno juga melakukan pertemuan dengan wakil Diaspora Indonesia yang tergabung dalam Solomon Islands-Indonesia Friendship Association (SIIFA).

“Saya menyampaikan terima kasih atas bantuan teman-teman Diaspora Indonesia di Solomon Island, terutama dalam isu Pelindungan Warga Negara Indonesia,” urai Menlu.

SIIFA didirikan tahun 2017 dengan anggota kurang lebih 300 WNI yang berada di Kepulauan Solomon. Organisasi ini telah bermitra dengan KBRI Port Moresby.

Selama pandemi, SIIFA telah membantu Pemerintah RI dalam pemulangan para WNI. Tahun 2021, SIIFA dianugerahi Hassan Wirajuda Award berkat kontribusinya dalam pelindungan WNI.

Strategi Kemitraan di Pasifik

Dalam kunjungan ke Fiji dan Kepulauan Solomon, Menlu juga menyampaikan strategi Indonesia dalam membangun kemitraan dengan kawasan Pasifik. Hal itu dipaparkan secara komprehensif pada tataran bilateral, pada tataran kawasan, maupun dalam forum global.

Saat Presidensi Indonesia di G-20, Indonesia telah memberikan perhatian khusus dengan mengundang wakil-wakil dari negara kepulauan kecil.

“Selain itu terdapat setidaknya 10 proyek konkret yang akan menjadi deliverable konkret yang Indonesia dorong di bawah Presidensi G-20 tahun ini di sektor energi, perubahan iklim, kelautan, mitigasi bencana dan pendanaan yang terkait langsung dengan kepentingan negara kepulauan kecil,” tambah Menlu.

Tahun depan, Indonesia akan memegang keketuaan (presidensi) di Asean. Terkait itu, Menlu Retno juga menyampaikan rencana Indonesia untuk lebih mendekatkan hubungan Asean dengan Pasific Island Forum (PIF).

Terkait pertemuan dengan PIF selama di Fiji, Menlu menyebutkan soal penegasan komitmen Indonesia dan PIF untuk memperkuat kerja sama. Hal itu terutama terkait dengan isu-isu kelautan. 

“PIF memiliki harapan bahwa Indonesia dapat membawa isu Forum ini sampai atau terutama untuk mempersiapkan pertemuan COP 27 yang akan diselenggarakan di Mesir,” tambah Menlu.

Indonesia Pacific Forum for Development

Pada 7 - 8 Desember 2022 Indonesia akan menyelenggarakan Indonesia Pacific Forum for Development (IPFD) yang pertama.

“Inisiatif strategis ini menjadi landmark sekaligus platform Indonesia untuk pengembangan kerja sama pembangunan secara terlembaga di Kawasan Pasifik,” ujar Menlu.

IPFD dirancang untuk menghubungkan negara-negara di Kawasan Pasifik dengan Lembaga-lembaga terkait di Indonesia dan mitra pembangunan potensial lainnya.

Indonesia menggagas forum ini untuk menciptakan platform kerja sama yang menarik minat mitra pembangunan kepada proyek-proyek spesifik untuk masing-masing negara di Kawasan Pasifik.

Menlu Fiji dan Kepulauan Solomon diundang untuk menghadiri pertemuan level Menlu IPFD.

Selain IPDF, akan diselenggarakan Archipelagic and Island States Forum (AIS Forum) pada tingkat Menteri. Kegiatan tersebut bekerja sama dengan UNDP dan direncanakan berlangsung pada 5 - 6 Desember 2022.

AIS Forum akan diselenggarakan secara back-to-back dengan IPFD tingkat Menteri.

Pertemuan Menteri Luar Negeri negara-negara kepulauan ini akan memuluskan rencana pertemuan tingkat tinggi AIS Forum pada tahun depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Saeno
Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.