Menikmati Mesin Waktu di Museum Ramen di Shin-Yokohama

Museum Ramen di Shin-Yokohama akan membawa pengunjungnya menjalani mesin waktu mundur ke belakang, menikmati ramen dengan suasana masa lalu.

Redaksi

21 Jan 2022 - 15.53
A-
A+
Menikmati Mesin Waktu di Museum Ramen di Shin-Yokohama

Museum Ramen di Shin-Yokohama, Jepang./Antara

Bisnis, JAKARTA – Dari Tokyo, ibu kota Jepang, ke Museum Ramen di Shin-Yokohama dengan menumpang subway hanya berjarak waktu 50 menit untuk merasakan pengalaman makan ramen dengan nuansa masa lampau.

Begitu menuruni tangga di dalam museum, seakan-akan melakukan teleportasi ke masa lalu. Isi museum ini memang replika suasana jalanan di kota tua Shitamachi pada 1958, tahun saat ramen instan pertama di dunia ditemukan.

Dua lantai di museum yang berdiri pada 6 Maret 1994, taman hiburan bertema makanan pertama dunia, disulap seperti jalanan yang dipenuhi kedai-kedai ramen yang bervariasi.


Tentu saja kedainya dibuat seperti terletak dalam gedung yang sudah tua, tetapi cara pemesanannya modern, menggunakan mesin yang terletak di luar kedai. Poster-poster jadul Jepang menghiasi bagian atas dari replika gedung-gedung lawas Negeri Sakura.

Sebagaimana dilansir Antara, setiap kedai menawarkan menu yang berbeda, bisa diintip sebelumnya di laman resmi yang membeberkan bahan-bahan serta jenis mie dan kuah yang dipakai. Anda bisa mengecek di laman resmi, mie jenis apa yang disajikan kedai-kedai di museum, apakah itu mie yang teksturnya tipis, tebal, keriting, atau mie hirauchi.

Koleksi wadah ramen Museum Ramen di Shin-Yokohama, Jepang./Antara

Jenis kuah dan pugasan yang disajikan dalam mangkuk ramen juga dijelaskan dalam laman resmi. Tersedia menu vegetarian dan menu yang tidak memakai daging babi, bahan yang sebenarnya lazim terdapat di ramen.

Pada akhir pekan sebelum pandemi, suasana di dalam museum ramen terlihat sangat ramai. Orang-orang mengantre masuk ke barisan menuju kedai ramen incaran mereka.

Sambil mengantre, Anda bisa mengamati cara memesan di mesin otomatis. Untungnya, tersedia pilihan bahasa Inggris, sehingga Anda tetap bisa memilih ramen yang diinginkan meski tidak memahami bahasa Jepang.

Bukan hanya memilih menu, pengunjung museum bisa memilih porsi yang diinginkan yakni porsi kecil dan porsi reguler. Kalau ingin mampir ke lebih dari satu kedai ramen, lebih baik pesan porsi kecil agar tidak kekenyangan sebelum beranjak ke tempat berikutnya.

Setelah memuaskan perut keroncongan di kedai-kedai ramen, sempatkan diri untuk mengabadikan foto di lantai selanjutnya. Banyak sudut menarik yang disulap seperti gang-gang sempit yang muncul di film puluhan tahun lalu. Detail-detailnya menakjubkan. Anda bahkan bisa menemukan tirai pintu masuk menuju rumah pemandian umum yang ternyata merupakan akses menuju tangga.

Museum Ramen di Shin-Yokohama, Jepang./Japan Guide

Di sebuah pojok, Anda akan menemukan warung lawas ala Jepang yang menjual permen-permen zaman dahulu, juga mainan-mainan yang dahulu diperebutkan oleh anak-anak sepulang sekolah.

Dagashi-ya, begitu nama warung permen jadul ini disebut, mengingatkan kita pada apa yang dulu juga terjadi di Indonesia, ketika kita semasa kanak-kanak jajan bareng di warung serta mencari permen atau camilan untuk dinikmati bersama-sama. Anda juga bisa menikmati minuman ringan dan minuman beralkohol di kafe Kateko, juga es krim populer dari Hokkaido.

Ilusi masa lalu segera menghilang ketika Anda keluar dari area kedai ramen, tetapi Anda masih bisa mencerna berbagai informasi seputar ramen yang terpampang secara rapi di bagian galeri.

Pengunjung dapat membaca sejarah ramen di Jepang, aneka mangkok ramen, pun melihat dinding yang penuh dengan aneka kemasan ramen serta bacaan dan komik yang mengangkat tema ramen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: M. Syahran W. Lubis

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.