Bisnis, JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pasar tenaga kerja belum kembali ke level prapandemi. Pemulihan pasokan dan permintaan kerja masih lamban.
Dia menuturkan dunia usaha belum menyediakan lapangan kerja sebanyak saat sebelum pandemi Covid-19 karena bisnis yang belum sepenuhnya pulih. Di sisi lain, penduduk usia produktif tidak seluruhnya kembali ke pekerjaan mereka yang lama. Kondisi ini terjadi di banyak negara.
Dia melanjutkan, kebiasaan bekerja dari rumah sejak pandemi membuat banyak orang kini memilih mengerjakan sesuatu dari rumah, baik merintis usaha atau memilih pekerjaan lain yang tak menuntutnya keluar rumah.
Fenomena itu menunjukkan persoalan generasi di sektor ketenagakerjaan. Terdapat generasi yang telanjur nyaman menggunakan teknologi sehingga memilih menggeluti pekerjaan di rumah. Perkembangan itu perlu dicermati karena dapat mendisrupsi sisi suplai.
Menurut Sri Mulyani, gangguan suplai di pasar tenaga kerja yang dibarengi dengan kenaikan harga barang dan jasa bisa menjelma menjadi masalah pelik.
"Pertumbuhan ekonomi belum kuat, tapi inflasi tinggi. Indonesia harus betul-betul memperhatikan tantangan ini karena most likely akan berlanjut sampai 2022," ujarnya dalam Kompas CEO Forum 2021, Kamis (18/11/2021).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah pengangguran per Agustus 2021 mencapai 9,1 juta orang dibandingkan dengan 7,1 juta orang per Agustus 2019.