Presiden Soroti Kapolda-Kapolres Sowan ke Sesepuh Ormas

Presiden Jokowi meminta agar ketegasan dan kewibawaan terus dipelihara dalam tubuh Polri. Jokowi mewanti-wanti agar jajaran Polri tidak menggadaikan kewibawaan.Misalnya dengan sowan ke sesepuh ormas yang sering membuat keributan.

Fitri Sartina Dewi

3 Des 2021 - 14.18
A-
A+
Presiden Soroti Kapolda-Kapolres Sowan ke Sesepuh Ormas

Presiden Jokowi menyoroti Kapolda-Kapolres baru yang sowan ke sesepuh ormas yang sering bikin keributan dengan alasan demi menjaga situasi kondusif./Youtube-Setpres

Bisnis, JAKARTA - Kepolisian diminta menjaga kewibaannya dengan menjalankan tugas secara profesional.  Jajaran Polri diminta tidak menggadaikan kewibawaan, misalnya dengan sowan kepada sesepuh ormas yang sering berbuat keributan.

Sindiran keras itu disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan pengarahan kepada Kepala Kesatuan Wilayah (Kasatwil) Tahun 2021 di Candi Ballroom, Hotel The Apurva Kempinski, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (3/12/2021) seperti dikutip dari kanal Youtube Setpres.

Presiden Jokowi meminta agar ketegasan dan kewibawaan terus dipelihara dalam tubuh Polri. Jokowi mewanti-wanti agar jajaran Polri tidak menggadaikan kewibawaan.Misalnya dengan sowan ke sesepuh ormas yang sering membuat keributan.

"Ada Kapolda baru ada Kapolres baru malah datang ke sesepuh ormas yang sering membuat keributan," kata Jokowi.

Jokowi pun menanyakan alasan Kapolda atau Kapolres melakukan hal tersebut.

"Saya tanya kenapa melakukan ini? dan jawabannya, supaya situasi kondusif, tapi apakah cara itu betul? Hati-hati jangan menggadaikan kewibawaan dengan sowan kepada pelanggar hukum. Banyak ini saya lihat. Saudara-saudara harus memiliki kewibawaan, Polri harus memiliki kewibawaan,” tegasnya.

Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga menegaskan hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu. Ketegasan harus dilakukan kepada setiap pelanggar hukum yang melakukan tindak kejahatan baik pada negara maupun masyarakat.

“Sering saya sampaikan, ya memang ketegasan harus gigit siapa pun yang terbukti melakukan tindakan kejahatan pada negara juga masyarakat,” ujarnya.

Presiden juga menegaskan bahwa Indonesia merupakan negara demokrasi sehingga terbuka terhadap kritikan yang dilayangkan kepada pemerintah.

Kepala Negara meminta agar setiap unsur kepolisian dapat menghormati kebebasan berpendapat. Apabila ada kritik, kepolisian diminta untuk menanggapi kritikan tersebut dengan pendekatan persuasif dan dialogis.

“Kritik dipanggil, mengkritik dipanggil. Kalau mengganggu ketertiban iya silakan, tapi kalau enggak jangan, karena kita sudah menyatakan ini negara demokrasi. Hormati kebebasan berpendapat dan serap aspirasinya,” imbuhnya.

Presiden Jokowi berpesan agar Polri dapat melindungi dan membantu kaum lemah yang terpinggirkan dalam hukum. Menurutnya, indeks kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian sangat tinggi sehingga hal tersebut harus dijaga dengan tetap memperhatikan kaum-kaum kecil.

“Kecil-kecil seperti itu, kecil-kecil mungkin urusannya bukan Kapolres, Kapolsek, tapi hati-hati tetap tanggung jawab Kapolres, tetap tanggung jawab Kapolda kecil-kecil seperti ini. Apalagi kalau sudah dicap diskriminasi terhadap yang lemah, hati-hati,” ujar Jokowi.

Hadir mendampingi Presiden dalam acara tersebut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, dan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Saeno
Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.