Tanggapi Surat Teguran WADA Soal Doping, Begini Kata Menpora

Keterlambatan surat tanggapan dari Indonesia terjadi karena Lembaga Anti Doping Indonesia sedang berganti kepengurusan.  Namun, Menpora menegaskan bahwa Indonesia bertekad memenuhi aturan WADA.

Zufrizal
8 Okt 2021 - 18.51
A-
A+
Tanggapi Surat Teguran WADA Soal Doping, Begini Kata Menpora

Kantor pusat Lembaga Anti-Doping Dunia (WADA) di Montreal, Kanada./Reuters-Christinne Muschi

Bisnis, JAYAPURA — Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali membenarkan ada surat teguran dari Badan Antidoping Dunia kepada Indonesia yang menyebutkan Indonesia tidak patuh kepada aturan karena tidak menerapkan program pengujian yang efektif.

Akan tetapi, dia menegaskan bahwa Kementerian Pemuda dan Olahraga telah bergerak cepat berkolaborasi dengan Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) untuk menangani masalah ini.

"Ini lebih kepada pengiriman sampel. Jadi tidak comply [atuh] itu karena pengiriman sampel kita," kata Zainudin dalam temu media virtual seperti dikutip dari Antara, Jumat (8/10/2021).

Menurut Zainudin, surat World Anti-Doping Agency (WADA) telah diterima September dan memiliki jangka waktu 21 hari untuk menanggapi surat ini. Menpora mengaku telah memberi surat balasan dan kini tengah menunggu jawaban WADA.

Keterlambatan surat tanggapan tersebut, menurut Zainudin, terjadi karena LADI sedang berganti kepengurusan.  Namun, Menpora menegaskan Indonesia bertekad memenuhi aturan WADA.

"Pemerintah punya komitmen untuk mematuhi semua rule yang sudah disepakati, tetapi kami juga menjelaskan tentang kendala yang kami hadapi di dalam negeri sendiri itu," kata Zainudin.

Zainudin mengungkapkan bahwa Covid-19 membuat penyerahan sampel tidak berjalan sesuai dengan rencana test doping plan (TDP). Terhentinya kompetisi dan turnamen karena pandemi menyebabkan tidak terpenuhinya jumlah sampel yang sudah direncanakan.

"Kita tidak menyangka bahwa pada bulan Maret kita terkena Covid, bahkan itu berkepanjangan sampai sekarang sehingga tidak ada kegiatan-kegiatan olahraga yang bisa kita jadikan sampel untuk antidoping pada saat pelaksanaan kegiatan itu," kata Menpora.

Sementara di dalam negeri tidak ada pertandingan, sampal yang sudah direncanakan diambil malah tengah menjalani pertandingan di luar negeri, baik kualifikasi Olimpiade maupun acara tunggal.

Kemudian, memasuki 2021, Zainudin mengatakan bahwa tidak perlu mengkhawatirkan pemenuhan sample antidoping karena Pekan Olahraga Nasional (PON) masih berlangsung.

"Artinya dari PON ini kita bisa banyak dapat sampel dan apa yang sudah direncanakan itu insyaallah akan terpenuhi. Jadi, 2020 dan 2021 sampelnya itu lebih ya, dan kita mudah-mudahan akan bisa tercapai," kata Zainudin.

"Kalau ini clear 2021 ini bisa dipenuhi dengan sampel-sampel doping atau antidoping yang diambil dari pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional, apalagi banyak ya, banyak nomor pertandingan, banyak sampel yang diambil," tuturnya.

Tidak hanya Indonesia, WADA juga menegur Korea Utara dan Thailand. WADA mengatakan bahwa Badan Anti-Doping Nasional (NADO) Korea Utara tidak patuh karena tidak menerapkan program pengujian yang efektif. Begitu juga dengan Thailand yang dinilai sepenuhnya gagal menerapkan Kode Anti-Doping 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Zufrizal

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.