3 Komoditas Pangan Strategis Tersentak Anomali Harga

Tiga komoditas pangan strategis terpantau mengalami kenaikan harga signifikan menjelang akhir November dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Apa penyebabnya?

Iim Fathimah Timorria

28 Nov 2021 - 15.54
A-
A+
3 Komoditas Pangan Strategis Tersentak Anomali Harga

Pedagang menunggu pembeli di Pasar Tradisional Peunayung, Banda Aceh, Aceh, Kamis (26/3/2020)./ANTARA FOTO-Ampelsa

Bisnis, JAKARTA — Memasuki pekan terakhir November 2021, sejumlah komoditas pangan strategis terpantau mengalami lonjakan harga. Kendati demikian, dari sisi stok, pemerintah terus memastikan semua komoditas dalam keadaan aman.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan komoditas pangan strategis yang mengalami kenaikan harga cukup signifikan pada November dibandingkan dengan bulan a.l. minyak goreng, cabai merah, dan telur ayam ras.

Per Jumat (26/11/2021), harga rata-rata nasional minyak goreng curah naik 13,25 persen secara bulanan menjadi Rp17.100 per liter, minyak goreng kemasan sederhana naik 14,29 persen menjadi Rp17.600 per liter, dan minyak goreng kemasan premium naik 12,35 persen menjadi Rp19.100 per liter.

Sementara itu, cabai merah keriting naik 22,42 persen menjadi Rp40.400 per kg, cabai merah besar naik 23,53 persen menjadi Rp 39.900 per kg, cabai rawit merah naik 11,62 persen menjadi Rp44.200 per kg, dan telur ayam ras naik 9,32 persen menjadi Rp25.800 per kg.

“Kenaikan harga minyak goreng di dalam negeri dipicu oleh kenaikan harga CPO [crude palm oil/minyak sawit mentah] dunia [CPO Dumai] yang masih terus terjadi hingga menembus level tertinggi,” kata Oke dalam laporan perkembangan harga, inflasi, dan stok indikatif barang kebutuhan pokok, Minggu (18/11/2021).

Harga CPO di Dumai tercatat mencapai Rp12.812 per liter, lebih tinggi 51,06 persen dibandingkan dengan November 2020.

Oke mengatakan upaya penyediaan minyak goreng harga terjangkau dengan melibatkan perusahaan produsen dan peritel telah mulai berjalan.

Sebagaimana diketahui, Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) dan Asosiasi Industri Minyak Makan Indonesia (AIMMI) berkomitmen memasok 11 juta liter minyak goreng dalam kemasan sederhana dengan harga jual Rp14.000 per liter.

Minyak goreng ini akan dipasarkan melalui 45.000 gerai ritel modern.

“Penyaluran sudah mulai dilakukan, tetapi baru di Jawa dan Sumatra. Kami terus lakukan evaluasi,” kata Oke.

Adapun, kenaikan harga cabai-cabaian dipicu oleh mulai berkurangnya pasokan seiring dengan berakhirnya panen raya di Jawa Timur. Pantauan tim Kemendag ke beberapa pasar induk juga memperlihatkan adanya kenaikan permintaan di daerah Sumatra.

“Beberapa sentra cabai yang pasokannya masih terjaga di antaranya Wates, Magelang dan Muntilan,” tambahnya.

Di sisi lain, kenaikan harga komoditas telur ayam didorong oleh meningkatnya harga di tingkat peternak.

Harga telur di tingkat peternak mengalami peningkatan yang signifikan yaitu naik 15,7 persen dibandingkan dengan bulan lalu menjadi Rp20.596 per kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Wike D. Herlinda

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.