Kawal Stok Jagung Akhir Tahun

Produksi jagung secara nasional pada 2021 menurut prognosis Kementan dan Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai 15,79 juta ton dengan kadar air 14 persen. Luas panen selama Januari sampai Desember 2021 diperkirakan mencapai 4,15 juta hektare(ha).

Iim Fathimah Timorria

24 Nov 2021 - 19.25
A-
A+
Kawal Stok Jagung Akhir Tahun

Pekerja mengeringkan jagung yang baru dipipil di Desa Balongga, Sigi, Sulawesi Tengah, Senin (6/9/2021). Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencatat, realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) secara nasional khusus untuk sektor pertanian jagung hingga akhir Agustus 2021 telah mencapai Rp1,76 triliun yang disalurkan kepada 72.070 debitur. ANTARA FOTO/Basri Marzuki

Bisnis, JAKARTA — Guna menghindari terulangnya krisis stok dan harga jagung beberapa waktu lalu, pemerintah terus memperkuat suplai komoditas hortikultura tersebut dengan peningkatan pasokan dari sentra-sentra produksi.

Terlebih, kebutuhan jagung terus memperlihatkan kenaikan, terutama untuk pakan ternak, industri pangan, dan konsumsi masyarakat.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Suwandi mengatakan upaya untuk meningkatkan volume produksi terus dilakukan. Total kebutuhan jagung dalam setahun mencapai 14,37 juta ton.

“Stok akhir jagung Desember 2020 sebesar 1,43 juta ton, dan proyeksi kami stok jagung 2021 sebanyak 2,85 juta ton,” kata Suwandi melalui siaran pers, Rabu (24/11/2021).

Suwandi menambahkan produksi jagung secara nasional pada 2021 menurut prognosis Kementan dan Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai 15,79 juta ton dengan kadar air 14 persen. Luas panen selama Januari sampai Desember 2021 diperkirakan mencapai 4,15 juta hektare(ha).

Sementara untuk Sulawesi Selatan yang merupakan salah satu sentra produksi, luas panen tercatat mencapai 377.700 ha dengan potensi produksi 1,82 juta ton per tahun. Luas panen jagung selama periode November sampai Desember 2021 diperkirakan sebesar 26.023 ha.

“Maka dari itu, penguatan produksi di sentra produksi kita kuatkan melalui pemanfaatan benih unggul, mekanisasi dan pascapanen yang baik,” tambah Suwandi.

Dia menjelaskan masalah keterbatasan lahan tanam memerlukan inovasi teknologi benih unggul sebagai solusi. Beberapa benih yang dimanfaatkan untuk peningkatan produksi adalah benih NASA 29 dan HJ21 yang merupakan produk inovasi Balitbang Pertanian.

Selain itu, pemanfaatan lahan yang selama ini kurang produktif sebagai lahan pertanaman jagung disebut Suwandi akan meningkatkan produksi secara nasional.

Pemerintah juga menekankan perlunya adopsi teknik tumpang sari jagung dengan tanaman lainnya sehingga produktivitas lahan meningkat dan pendapatan petani bisa bertambah.

Presiden Joko Widodo belum lama ini melakukan tanam jagung perdana pada lahan 1.000 ha di Kelurahan Tolo, Kecamatan Kelara, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan pada 23 November 2021.

Pemerintah melalui Kementan telah memberikan bantuan pada Sulawesi Selatan senilai Rp266,8 miliar untuk benih, alat prapanen dan pascapanen, serta alat pengolahan hasil tanaman pangan.

Pemerintah berharap ada tambahan produksi 120.000 ton di Kabupaten Jeneponto melalui intensifikasi dan peningkatan indeks pertanaman secara bertahap pada area seluas 10.000 sampai 30.000 ha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Wike D. Herlinda

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.