Allo Bank Siapkan Strategi Pertahankan Modal Inti

PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) akan menerapkan sederet rencana untuk mempertahankan modal inti minimum perseroan.

Dionisio Damara

17 Jan 2022 - 18.00
A-
A+
Allo Bank Siapkan Strategi Pertahankan Modal Inti

Ultimate Shareholder PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) Chairul Tanjung memberikan keterangan pers usai rights issue Allo Bank di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (11/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis, JAKARTA — Persoalan permodalan yang rendah menjadi awal mula peralihan kepemilikan PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) hingga akhirnya menghantarkan perseroan menuju transformasi bisnis menjadi bank digital. Perseroan pun bersiap untuk menjaga agar modal intinya tidak lagi tergerus.

Berdasarkan laporan keuangan kuartal III/2021 atau per 30 September 2021, modal inti Allo Bank tercatat sebanyak Rp1,25 triliun. Nilai itu melonjak jika dibandingkan dengan modal inti pada periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp290,88 miliar.

Dengan capaian modal inti tersebut, BBHI belum memenuhi ketentuan OJK yang mewajibkan semua bank memiliki modal inti minimum Rp2 triliun pada akhir 2021. Hal itu diatur dalam Peraturan OJK  No.12/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum.

Pada regulasi yang sama, OJK kembali mewajibkan bank-bank untuk menaikkan modal inti tahun ini menjadi minimal Rp3 triliun di akhir tahun.

Dalam konteks ini, BBHI masih memiliki pekerjaan rumah untuk kembali menambah modal guna memenuhi ketentuan tersebut. Di sisi lain, perseroan juga harus mampu membuktikan diri untuk dapat menjaga modal inti tersebut tidak sampai tergerus.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa, dikutip Minggu (16/1), manajemen Allo Bank menyampaikan strategi yang akan dilakukan untuk mempertahankan modal inti minimum.

“Strategi yang akan dilakukan oleh perseroan untuk mempertahankan modal inti minimum adalah dengan mempertahankan profitabilitas yang dilakukan melalui pertumbuhan secara organik,” tulis manajemen Allo Bank.

Manajemen lebih lanjut menyatakan bahwa untuk mempertahankan hal tersebut, Allo Bank akan mempertahankan atau meningkatkan pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII).

Selain itu, perseroan akan menjaga kualitas aktiva produktif, lalu mempertahankan atau meningkatkan pendapatan berbasis komisi (fee based income/FBI), dan menjaga atau mendorong efisiensi biaya-biaya operasional.

Sebagaimana diketahui, saat ini Allo Bank sedang menjalankan proses rights issue untuk meningkatkan modal inti menjadi Rp6 triliun. Dengan demikian, perseroan telah lulus ketentuan batas minimal modal inti yang dipersyaratkan OJK.

Dalam Penawaran Umum Terbatas (PUT) III tersebut, perseroan menawarkan sebanyak 10,04 miliar saham biasa dengan nominal Rp100 dan harga pelaksanaan Rp478 per saham. Dengan demikian, dana yang dibidik senilai Rp4,8 triliun.

“Oleh karenanya apabila dana PUT III tersebut diperoleh semuanya maka modal inti perseroan akan meningkat hingga mencapai Rp6 triliun,” tulis manajemen perseroan kepada bursa.

Allo Bank akan memasuki Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti (KBMI) 2 atau bank dengan modal inti di atas Rp6 triliun, jika rights issue ini terserap seluruhnya.

Perseroan menentukan periode perdagangan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) terhitung mulai 13 Januari 2022 hingga 19 Januari 2022. HMETD yang tidak dilaksanakan hingga tanggal akhir periode dinyatakan tidak berlaku lagi.

Dalam aksi tersebut, Allo Bank tercatat memiliki 6 investor strategis, yakni PT Bukalapak.com Tbk., Abadi Investments Pte. Ltd, PT Indolife Investama Perkasa, H Holdings Inc., Trusty Cars Pte. Ltd, dan PT Mega Corpora.

PT Mega Corpora sebagai pemegang saham utama Allo Bank dengan kepemilikan 90 persen menyatakan akan mengambil bagian dalam rights issue, tetapi hanya melaksanakan 30 persen dari seluruh HMETD yang menjadi haknya. Sisa haknya diserahkan pada lima investor strategis lainnya tersebut.

Hak itu dialihkan kepada Bukalapak sebanyak 2,49 miliar saham, Abadi Investment Pte. Ltd. sebanyak 1,52 miliar saham, dan PT Indolife Investama Perkasa sebanyak 1,30 saham.

Selain itu, H Holdings Inc. akan menyerap sebanyak 448,74 juta saham dan Trusty Cars Pte. Ltd mencapai 150 juta saham. Dengan demikian, Mega Corpora hanya akan menyerap sebanyak 408,31 juta saham.

Adapun, Mega Corpora sebelumnya sudah memiliki bank, yakni PT Bank Mega Tbk. (MEGA). Seiring dengan itu, Allo Bank pun dimasukkan ke dalam struktur Kelompok Usaha Bank (KUB) Mega Corpora, yang akhirnya akan dikendalikan oleh taipan Chairul Tanjung atau CT selaku pemilik Mega Corpora.

Dalam keterbukaan informasi, manajemen Allo Bank telah melampirkan perubahan struktur KUB dari Mega Corpora. Langkah ini sesuai dengan Surat OJK No. S-69/PB.31/2021 tanggal 13 April 2021.

“Perseroan [Allo Bank] telah tercatat dalam administrasi pengawasan Otoritas Jasa Keuangan sebagai anggota KUB Mega Corpora,” tulis manajemen.

KUB tersebut memosisikan Bank Mega sebagai pelaksana perusahaan induk, sedangkan Bank Mega Syariah dan Allo Bank Indonesia ditetapkan sebagai anggota.

Berdasarkan aturan OJK, KUB memungkinkan bank-bank kecil bernaung di dalam satu bank besar sebagai induknya. Dengan demikian, modal inti bank kecil tersebut cukup mencapai minimal Rp1 triliun.

Chairul Tanjung dalam konferensi pers di Jakarta, pekan lalu, mengatakan bahwa Allo Bank tidak akan merger dengan Bank Mega, tetapi akan masuk ke dalam KUB Mega Corpora.

“Jadi, KUB Mega Corpora, leading bank Bank Mega. Kami akan berkolaborasi secara erat antara Bank Mega, Allo Bank, Bank Syariah Mega, dan BPD [bank pembangunan daerah] yang di mana kami sebagai pemegang sahamnya,” ujar CT.

Dengan KUB tersebut, Bank Mega dan Allo Bank akan melakukan penguatan kolaborasi bersama bank-bank daerah. Bank-bank dalam KUB Mega Corpora juga akan difasilitasi untuk memiliki aplikasi sebagai penunjang operasional bank.

“Dalam hal ini kami beruntung karena punya Bank Mega, di mana nanti hal-hal terkait money market, treasury, dan lain sebagainya itu bisa berkolaborasi,” ungkap chairman CT Corp tersebut.

Di sisi lain, kata CT, Bank Mega akan berperan untuk menyediakan fasilitas tarik tunai melalui mesin anjungan tunai mandiri (ATM), yang dimiliki perseroan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Emanuel Berkah Caesario

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.