Free

Darurat Global Cacar Monyet, Monkeypox Tidak Berasal dari Monyet

Virus ini disebut monkeypox karena pertama kali diisolasi dari monyet di Afrika, tetapi reservoirnya ada pada hewan pengerat, khususnya hewan pengerat di Afrika Tengah dan Barat.

Saeno

24 Jul 2022 - 08.41
A-
A+
Darurat Global Cacar Monyet, Monkeypox Tidak Berasal dari Monyet

WHO menetapkan cacar monyet atau monkeypox dalam status darurat dan berada di bawah perhatian internasional/who.int

Bisnis, JAKARTA – Jika hanya melihat dari namanya saja, orang akan menyangka bahwa cacar monyet atau monkeypox berasal dari monyet. Faktanya, justru bertolak belakang. Virus ini disebut monkeypox karena pertama kali diisolasi dari monyet di Afrika, tetapi reservoirnya ada pada hewan pengerat, khususnya hewan pengerat di Afrika Tengah dan Barat.

Informasi yang berasal dari situs publichealth.jhu.edu menjelaskan bahwa cacar monyet atau monkeypox adalah “sepupu” cacar dan merupakan anggota genus (marga) orthopoxvirus.

Menurut Wikipedia, Orthopoxvirus adalah genus virus dalam famili Poxviridae dan subfamili Chordopoxvirinae. Vertebrata, termasuk mamalia serta manusia, dan artropoda berfungsi sebagai inang alami. Terdapat 12 spesies dalam genus Orthopoxvirus. 

Penyakit yang terkait dengan genus ini termasuk cacar, cacar sapi, cacar kuda, camelpox, dan monkeypox.

Anggota genus yang paling banyak dikenal adalah virus Variola, yang menyebabkan cacar. Penyakit cacar diberantas secara global pada tahun 1977, melalui penggunaan virus Vaccinia sebagai vaksin. 

Terkait cacar monyet, situs publichealth.jhu.edu  menyebutkan bahwa gejalanya, meskipun agak kurang parah, sangat mirip dengan cacar. Dalam kebanyakan kasus, gejala cacar monyet menyebabkan penyakit yang relatif ringan, kebanyakan penderita tidak berakhir di rumah sakit dengan itu. Ada dua jenis penyakit monkeypox atau cacar monyet: satu di Cekungan Kongo, yang cenderung lebih parah, dan satu lagi di Afrika Barat, yang lebih ringan.


Dirjen WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus./WHO-C. Black


Serangan cacar monyet atau monkeypox dimulai dengan penyakit seperti flu, demam, perasaan tidak enak, serta pembengkakan kelenjar getah bening, dan itu berbeda dengan cacar. Setelah beberapa hari, muncul ruam yang terlihat seperti cacar air atau cacar, dan berlangsung selama satu atau dua minggu. Akhirnya, cacar mengering dan penderita pulih. Sementara itu, strain Afrika Barat, yang sedang kita hadapi saat ini memiliki tingkat kematian 1%. Tapi itu adalah data untuk orang-orang di Afrika.

Dalam kasus-kasus yang terjadi di negara maju, hampir semuanya tergolong ringan. Penyakit parah serta kematian akibat cacar monyet jarang terjadi. Monkeypox atau cacar monyet memiliki masa inkubasi panjang, antara satu dan dua minggu. Hal itu memberi kita banyak waktu untuk bertindak jika seseorang memiliki kontak dengan kasus, juga terdapat vaksin dan pengobatan antivirus yang bisa digunakan untuk mengatasinya.

Menurut WHO monkeypox yang tergolong virus zoonosis (virus yang ditularkan ke manusia dari hewan) telah muncul sebagai orthopoxvirus yang paling penting bagi kesehatan masyarakat.

Cacar monyet terutama terjadi di Afrika tengah dan barat, seringkali di dekat hutan hujan tropis, dan semakin sering muncul di daerah perkotaan. Hewan inang termasuk berbagai hewan pengerat dan primata non-manusia.

Meski kebanyakan  “hanya” menyebabkan penyakit ringan, WHO resmi mendeklarasikan status darurat global untuk cacar monyet.

Melalui deklarasi PHEIC (Public Health Emergency of International Concern) wabah cacar monyet masuk dalam kategori peristiwa luar biasa.

Terakhir kali WHO membuat deklarasi serupa ketika tahap awal wabah Covid-19 pada Januari 2020.

Mengutip Bloomberg, Minggu (24/7/2022), Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS Xavier Becerra menyebut keputusan WHO sebagai seruan untuk bertindak bagi komunitas kesehatan global.

“Pemerintahan Presiden Joe Biden telah menyediakan vaksin, pengujian, dan perawatan serta bertekad untuk mempercepat respons kami di hari-hari mendatang," kata Becerra.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus kali ini bergerak lebih cepat dibanding saat WHO menetapkan Covid sebagai kondisi luar biasa.  

Secara pribadi Tedros turun tangan langsung setelah sembilan anggota komite ahli menentang menyatakan wabah cacar monyet sebagai keadaan darurat. Enam anggota kimite ahli lainnya mendukung penetapan status tersebut.

"Kami memiliki wabah yang telah menyebar ke seluruh dunia dengan cepat melalui mode penularan baru,” kata Tedros saat konferensi pers, Sabtu (23/7/2022) waktu Jenewa.


Infografis gejala carar monyet atau monkeypox/nmhealth.org


Deklarasi PHEIC (Public Health Emergency of International Concern) berlaku untuk peristiwa luar biasa yang membawa risiko kesehatan masyarakat melalui penyebaran penyakit secara internasional, dan peristiwa yang berpotensi memerlukan respons terkoordinasi.

Deklarasi ini dapat digunakan untuk mendorong negara-negara bekerja sama dalam tindakan pencegahan, sambil membiarkan WHO merekomendasikan langkah-langkah seperti anjuran perjalanan atau travel advisories.

Monkeypox, yang sebagian besar menyebar secara terbatas pada negara-negara berkembang selama bertahun-tahun, telah menyebar ke seluruh Eropa dan AS dalam beberapa bulan terakhir. WHO menilai risiko cacar monyet adalah moderat secara global dan di semua wilayah, kecuali di Eropa yang tinggi. Patogen biasanya menyebabkan gejala seperti flu, diikuti dengan ruam yang sering dimulai di wajah dan menyebar ke perut.

Penyakit ini sering berlangsung selama dua minggu sampai satu bulan, dan bisa mematikan. WHO mengatakan ada sekitar 16.000 kasus yang dikonfirmasi di 75 negara dan wilayah, meskipun sebagian besar kasus berasal dari Eropa. Lima kematian telah dicatat di Afrika.

Sejumlah besar kasus terjadi pada orang berusia antara 31 hingga 40 tahun, dan mayoritas dari mereka adalah pasien pria.

Pria Gay dan Biseksual

Sebagian besar kasus terjadi di antara pria yang pernah berhubungan seks dengan pria, dan banyak yang terjadi dalam jaringan seksual, meskipun siapa pun dapat tertular penyakit ini.

Pemerintah Inggris baru-baru ini memperluas penyediaan vaksin cacar Imvanex, yang terbukti efektif melawan cacar monyet, kepada beberapa pria gay dan biseksual yang berisiko. Pemberian vaksin itu dimaksudkan untuk membantu mengendalikan penyebaran cacar monyet.

Uni Eropa juga telah menyetujui Imvanex untuk untuk vaksin monkeypox.

"Ini adalah wabah yang terkonsentrasi di antara pria yang berhubungan seks dengan pria, terutama mereka yang memiliki banyak pasangan seksual. Itu berarti bahwa ini adalah wabah yang dapat dihentikan dengan strategi yang tepat di kelompok yang tepat.” kata Tedros.

WHO merekomendasikan agar negara-negara menerapkan respons terkoordinasi untuk menghentikan penularan dan melindungi kelompok rentan dengan menawarkan rekomendasi perjalanan internasional, mengintensifkan pengawasan dan tindakan kesehatan masyarakat, serta mempercepat penelitian vaksin, terapi dan alat lainnya.

“Kami percaya ini akan memobilisasi dunia untuk bertindak bersama. Tidak hanya koordinasi tapi solidaritas,” kata Tedros.
 
Liur dan Air Seni

Hasil penelitian yang diterbitkan pada 14 Juli di jurnal Eurosurveillance menemukan DNA virus monkeypox pada sampel air liur, kotoran, urin, juga pada nasofaring pasien.

Lantas apakah seseorang dapat tertular virus cacar monyet dari kontak dengan air mani, air liur, kotoran, atau air seni?

Melansir Forbes, menemukan DNA virus monkeypox dalam cairan tubuh tidak sama dengan menemukan virus monkeypox hidup di dalamnya.

Dengan kata lain, temuan DNA tidak mengartikan bahwa kontak dengan cairan tubuh tersebut akan menginfeksi Anda dengan virus.

Menemukan DNA virus monkeypox dapat berarti bahwa seluruh virus hidup ada di sana. Tetapi itu juga bisa berarti bahwa hanya ada versi virus yang mati atau rusak. Artinya, DNA virus Monkeypox saja tidak dapat menginfeksi seseorang dan menyebabkan penyakit.

Selain itu, diperlukan penelitian yang lebih besar mengingatpenelitian ini hanya melibatkan 12 pasien di Barcelona, Spanyol, yang telah terinfeksi virus monkeypox.

Semua pasien dalam penelitian memiliki DNA monkeypox di lesi kulit mereka. Dokter telah mengambil beberapa sampel cairan tubuh yang berbeda juga dari setiap pasien dalam periode waktu empat hingga 16 hari setelah masing-masing pasien pertama kali mengalami gejala.

Semua 12 pasien memiliki DNA cacar monyet yang ditemukan dalam air liur mereka, pada tingkat yang sesuai dengan viral load yang tinggi. Hampir semua memiliki DNA virus setidaknya pada beberapa usap rektal (11 pasien) dan usap nasofaring (10 pasien).

Sebagian besar memiliki DNA virus setidaknya pada beberapa air mani (tujuh pasien), urin (sembilan pasien), dan feses. (delapan).

Diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan apakah penularan benar-benar dapat terjadi melalui cairan tubuh yang berbeda daripada kontak fisik yang dekat.

Meski begitu, kita tetap haru berhati-hati pada cairan tubuh siapa pun atau apa pun yang mungkin telah terkontaminasi cairan tubuh.  Sebelum Anda mengekspos diri Anda pada cairan tubuh orang lain, ada baiknya mengetahui orang tersebut dan riwayatnya dengan baik. 
 
Daftar Negara dengan Kasus Cacar Monyet 

Pertama kali ditemukan pada tahun 1958 di Denmark, monkeypox kini sudah dilaporkan di pelbagai negara. Wilayah negara yang sudah dinyatakan terjangkit monkeypox secara global adalah Republik Demokratik Kongo, Republik Kongo, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Nigeria, Pantai Gading, Liberia, Sierra Leone, Gabon dan Sudan Selatan.

Negara di luar Afrika yang tercatat pernah muncul kejadian luar biasa monkeypox adalah Amerika Serikat (2003), Inggris, Israel (2018), Rusia dan Singapura (2019).

Berikut daftar negara yang telah melaporkan kasus cacar monyet di negaranya, dikutip dari berbagai sumber:

1. Inggris

Pada 7 Mei 2022, Inggris Raya melaporkan ke WHO satu kasus monkeypox pada warga Inggris yang memiliki riwayat perjalanan ke Nigeria. Pada 29 April 2022 penderita bergejala dan tiba di Inggris pada 4 Mei. Telah dilakukan isolasi dan karantina kontak selama 21 hari.

Pada 13 Mei 2022 Inggris melaporkan adanya dua kasus konfirmasi dan satu probable monkeypox di sebuah keluarga.

Pada 15 Mei 2022 dilaporkan adanya kasus kluster yaitu 4 kasus konfirmasi dengan gejala ruam vesicular dari pasien yang berkunjung ke sexual health service. Belum ada sumber infeksi yang dikonfirmasi.

Berdasarkan informasi yang tersedia, penularan diperoleh secara lokal di Inggris. Tingkat penularan lokal tidak jelas pada tahap ini dan masih memerlukan investigasi lebih lanjut.

Pemerintah setempat telah melakukan isolasi dan karantina.

Pada 18 Mei 2022 CDC juga melaporkan 1 kasus warga Amerika yang bepergian dari Kanada. Semua negara harus waspada terhadap tanda-tanda yang terkait dengan ruam yang berkembang secara bertahap, mulai dari makula, papula, vesikel, pustula, hingga koreng.

Hal itu disertai demam, pembesaran kelenjar getah bening, nyeri punggung, dan nyeri otot.

Pada waabah saat ini banyak individu yang menunjukkan gejala atipikal, meliputi ruam lokal yang hanya muncul satu lesi. Munculnya lesi tampak tidak sinkron dan memiliki distribusi peri-genital dan/atau peri-anal terutama yang berhubungan dengan pembengkakan kelenjar getah bening.

Beberapa pasien juga datang dengan infeksi menular seksual dan harus diuji atau diobati dengan tepat. Orang-orang ini dapat hadir ke berbagai perawatan kesehatan termasuk pada perawatan primer dan sekunder, klinik demam, layanan kesehatan seksual, unit penyakit menular, kebidanan dan ginekologi, unit gawat darurat dan klinik dermatologi.

2. Rusia

Rusia telah mendaftarkan kasus cacar monyet pertamanya, otoritas kesehatan federal mengkonfirmasi Selasa (12/7/2022).

"Infeksi itu ditemukan pada seorang pria muda yang kembali dari perjalanan melalui negara-negara Eropa dan pergi ke fasilitas medis dengan ruam yang khas," kata pengawas perlindungan konsumen negara Rospotrebnadzor dalam sebuah pernyataan.

Rospotrebnadzor mengatakan pasien, yang gejalanya ringan, telah diisolasi di rumah sakit penyakit menular. "Orang-orang yang dapat dihubungi telah ditetapkan, mereka sedang dipantau oleh dokter," kata pernyataan itu.

Penyakit pria itu ditemukan dengan cepat dan "membantu mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut."

Kementerian Kesehatan Rusia mengatakan sistem perawatan kesehatan negara itu telah mempersiapkan masuknya pasien cacar monyet sejak Mei dan pedoman untuk pencegahan, diagnosis, dan pengobatan virus telah didistribusikan ke wilayah Rusia.

3. Singapura

Lanskap Singapura/visitsingapore.com

Singapura melaporkan kasus monkeypox lokal ketiga di Singapura pada Kamis (14 Juli), menjadikan jumlah total kasus yang dilaporkan di negara itu sejak Juni menjadi enam. Dalam pembaruan di situs webnya pada Kamis, Kementerian Kesehatan (MOH) mengatakan pasien tersebut adalah pria Singapura berusia 41 tahun. Dia tidak terkait dengan kasus cacar monyet lainnya yang diumumkan sebelumnya oleh Depkes, kata kementerian itu.

Pria tersebut dirawat di National Center for Infectious Diseases (NCID), dan kondisinya stabil. Pria itu mengalami ruam pada 9 Juli. Dia mencari perawatan medis pada 12 Juli dan dirawat di NCID pada hari berikutnya.

4. Israel

Israel  mengkonfirmasi kasus ketiga dari virus cacar monyet atas seorang pria Israel yang baru saja kembali dari luar negeri pada 7 Juni 2022. Menurut Kementerian Kesehatan, pria berusia 34 tahun itu tiba di Rumah Sakit Ichilov di Tel Aviv dengan gejala kondisi tersebut.

Pria itu dipastikan menderita cacar monyet setelah sampel diuji di Institut Penelitian Biologi Israel. Kementerian tidak mengatakan dari mana pria itu bepergian. Kasus cacar monyet pertama dikonfirmasi di Israel pada 20 Mei, dan kasus kedua pada 28 Mei.

5. Amerika Serikat

Wabah virus monkeypox berkembang di Amerika Serikat dan di tempat lain. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) setidaknya telah melaporkan 605 kasus di 34 negara bagian, Distrik Columbia, dan Puerto Rico.

New York memiliki kasus terbanyak, dengan 122, diikuti oleh California dengan 116 dan Florida dengan 64. Virus ini juga mempengaruhi negara bagian pedesaan, dengan Idaho sekarang melaporkan kasus pertamanya.

Pasien adalah orang dewasa yang kemungkinan tertular selama perjalanan ke negara yang mengalami wabah.

6. Afrika

Tujuh negara Afrika secara kumulatif telah melaporkan hampir 1.400 kasus cacar monyet, dengan 1.392 suspect dan 44 kasus dikonfirmas.

WHO mengatakan kasus infeksi dilaporkan terjadi di Kamerun, Republik Afrika Tengah, Republik Demokratik Kongo, Liberia, Nigeria, Republik Kongo dan Sierra Leone.


(Farid Firdaus/ Mia Chitra Dinisari/ Intan Riskina Ichsan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Saeno

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.