Jual Menara, Strategi Persiapan Telkomsel Fokus ke Bisnis B2C

Pendapatan dari bisnis digital memberi kontribusi terbesar terhadap total pendapatan Telkomsel. Dari layanan bisnis digital, perusahaan mencatat pendapatan senilai Rp50,5 triliun atau naik 6 persen secara tahunan. 

Leo Dwi Jatmiko

6 Des 2021 - 14.13
A-
A+
Jual Menara, Strategi Persiapan Telkomsel Fokus ke Bisnis B2C

Logo Telkomsel./Istimewa

Bisnis, JAKARTA — Ambisi Menteri BUMN Erick Thohir untuk mendikotomikan segmen bisnis Telkom dan Telkomsel dinilai sudah mulai terjadi sejak operator seluler terbesar di Indonesia itu melepas sejumlah menaranya ke Mitratel.

Dalam kaitan itu, Vice President Corporate Communications PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) Denny Abidin mengatakan perusahaan telah melepas 10.050 base transceiver station (BTS) ke PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) sejak 2020. 

“Sejak tahun lalu Telkomsel telah melakukan pengalihan kepemilikan menara telekomunikasi kepada Mitratel,” kata Denny kepada Bisnis, Minggu (5/12/2021). 

(BACA JUGA: Risiko Dikotomi Bisnis Telkom & Telkomsel ala Erick Thohir)

Melalui stratagi tersebut, Denny menjelaskan Telkomsel bisa lebih fokus untuk terus menghadirkan inovasi layanan digital bagi konsumen ritel (masyarakat) dan membuka lebih banyak membuka peluang bagi kemajuan bisnis perseroan. 

Denny melanjutkan, sebagai perusahaan telekomunikasi digital, Telkomsel telah melakukan berbagai transformasi dalam penyediaan solusi layanan berbasis digital yang berfokus pada pelanggan atau customer centric.  

Telkomsl mendorong perluasan portofolio bisnis yang memaksimalkan kapabilitas tiga digital trifecta yang dimiliki, yakni sebagai penyedia konenktivitas digital, platform digital, dan layanan digital. 

Adapun, potensi sekaligus tantangan yang harus dihadapi Telkomsel dalam penataan portofolio bisnis tersebut adalah makin tinggi dan cepatnya adopsi serta adaptasi pemanfaatan teknologi digital yang dinamis oleh masyarakat. 

“Telkomsel akan berupaya tetap relevan di setiap perubahan perilaku masyarakat,” ka Denny. 

Sekadar informasi, pada kuartal III/2021 Telkomsel melayani total 173,5 juta pelanggan di seluruh Indonesia, naik sekitar 3,4 juta pelanggan dibandingkan dengan kuartal III/2020. 

Pertumbuhan pelanggan terjadi di semua produk Telkomsel. Torehan pelanggan pada kuartal III/2021 ini juga merupakan yang tertinggi dalam 3 tahun terakhir. 

Dari sisi pendapatan, Telkomsel mencatatkan total pendapatan senilai Rp65,14 triliun pada periode tersebut. 

Pendapatan dari bisnis digital memberi kontribusi terbesar terhadap total pendapatan. Dari layanan bisnis digital, Telkomsel mencatat pendapatan senilai Rp50,5 triliun atau naik 6 persen secara tahunan. 

Untuk diketahui, Menteri BUMN Erick Thohir belum lama ini berencana membagi fokus bisnis PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) dan Telkomsel di segmen yang berbeda. 

Keduanya diharuskan menata kembali portofolio bisnisnya. Telkom harus fokus pada pasar business to business (B2B) atau segmen korporasi, sedangkan Telkomsel diarahkan untuk menggarap segmen business to consumer (B2C) atau pasar konsumen. 

“Telkom fokus ke tower, infrastruktur serat optik, data center, cloud, dan 5G. Lalu, Telkomsel fokus ke B2C,” kata Erick. 

Senior Vice President Corporate Communication & Investor Relations Telkom Indonesia Ahmad Reza mengatakan penataan tersebut bertujuan untuk meningkatkan value creation yang optimal, baik bagi Telkom Group maupun pemangku kepentingan maupun bangsa dan negara. 

“Hal ini masih dalam proses kajian untuk memperoleh opsi terbaik agar nantinya dapat memberikan dukungan yang signifikan dalam pengembangan ekosistem digital,” kata Reza.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Wike D. Herlinda
Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.