Omicron Menyebar, 5.900 Penerbangan Dibatalkan Sejak Malam Natal

Pembatalan penerbangan terjadi karena awak maskapai yang dites Covid-19 menunjukkan hasil positif. Para awak kemudian diminta mengisolasi diri.

Sri Mas Sari

26 Des 2021 - 17.49
A-
A+
Omicron Menyebar, 5.900 Penerbangan Dibatalkan Sejak Malam Natal

Ilustrasi maskapai Jetblue/istimewa

Bisnis, LONDON – Sebanyak 5.900 penerbangan di seluruh dunia dibatalkan sejak Malam Natal hingga besok, menyusul penyebaran omicron yang makin luas.

Khusus hari ini, lebih dari 1.500 penerbangan dibatalkan, menurut situs web pelacakan data FlightAware yang dikutip BBC, Minggu (26/12/2021).

Maskapai penerbangan China dan Amerika Serikat tampaknya paling terpukul. Gangguan lebih lanjut diperkirakan terjadi pada Senin (27/12/2021).

Perusahaan kekurangan staf saat varian omicron yang menyebar cepat. Mereka mengatakan pembatalan penerbangan terjadi karena awak maskapai yang dites Covid-19 menunjukkan hasil positif. Para awak kemudian diminta mengisolasi diri.

Meskipun temuan awal menyebutkan omicron lebih ringan daripada varian lainnya, para ilmuwan khawatir dengan banyaknya infeksi yang tercatat.

Omicron sekarang adalah strain dominan di AS. Lebih dari 450 penerbangan ke atau dari bandara AS telah dibatalkan pada Minggu, menurut FlightAware. Perusahaan AS yang paling terpukul adalah Delta, United, dan JetBlue.

United sebelumnya memperingatkan lonjakan kasus Omicron telah berdampak langsung pada awak penerbangan mereka. Perusahaan menambahkan bahwa mereka menghubungi penumpang yang terkena dampak sebelum mereka datang ke bandara.

Namun, maskapai yang paling terpengaruh tampaknya China Eastern dengan lebih dari 350 penerbangan dibatalkan hari ini.

Bandara di Kota Xi'an di China utara telah melaporkan hampir 100 pembatalan penerbangan --jumlah tertinggi sejauh ini. Lebih dari 13 juta orang di Xi'an baru-baru ini diperintahkan untuk tinggal di rumah ketika pihak berwenang berusaha mengatasi wabah Covid di sana.

Bandara Heathrow di London melaporkan 56 penerbangan dibatalkan pada Minggu sejauh ini.

Sejak pandemi Covid-19 merebak awal 2020, hampir 5,4 juta orang telah meninggal karena virus corona di seluruh dunia, menurut Universitas Johns Hopkins AS. Lebih dari 279 juta kasus terkonfirmasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Sri Mas Sari

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.