Free

Pemerintah Guyur Rp2,6 Triliun untuk Tutup Blank Spot Internet

Kemenkominfo membangun 824 menara pemancar berspesifikasi 4G di berbagai daerah blank spot Tanah Air. Secara simultan, literasi digital akan terus dilakukan dengan sasaran 12,5 juta penduduk di wilayah 3T pada tahun ini.

Leo Dwi Jatmiko

6 Okt 2021 - 19.03
A-
A+
Pemerintah Guyur Rp2,6 Triliun untuk Tutup Blank Spot Internet

Teknisi melakukan pemeriksaan perangkat BTS di daerah Labuhan Badas, Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (26/8). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis, MANOKWARI — Pemerintah menganggarkan belanja modal senilai Rp2,6 triliun untuk membangun 824 menara pemancar berspesifikasi 4G di berbagai daerah blank spot Tanah Air.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan pemerintah akan memastikan tiap base transceiver station (BTS) 4G yang telah dibangun akan dipastikan selalu beroperasi.

“Belanja modal 824 BTS ini lebih dari Rp2,6 triliun. Bukan sedikit ini. Belanja operasionalnya 10%—12,5% dikeluarkan setiap tahun,” kata Johnny di Manokwari, Rabu (6/10/2021). 

Dia menjelaskan jika kemudian ditemukan blank spot setelah dibangun BTS 4G, kata Johnny, hal tersebut mungkin disebabkan oleh tata kota yang dilakukan. 

“Tata ruang desa itu sangat krusial harus diputuskan tata ruang dengan baik,” kata Johnny. 

Dia menambahkan jika pemerintah daerah masih membangun di luar jangkaun jaringan 4G LTE, maka proses penggelaran jaringan akan dimulai lagi dari awal. Pemerintah harus menyesuaikan dengan blank spot baru yang muncul. 

“Kami mengurangi proses panjang untuk menyiapkan sumber pembiayaan yang luar biasa mahal dengan tantangannya,” kata Johnny. 

Di sisi lain, Johnny juga mengatakan pemerintah saat ini masih akan fokus dalam menggenjot pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Papua Barat. 

Setelah infrastruktur rampung, langkah selanjutnya adalah mendorong agar tiang pemancar yang telah terbangun dimanfaatkan dengan optimal. Caranya, ujar Johnny, adalah dengan meningkatkan literasi digital masyarakat. 

“Secara simultan literasi digital akan terus dilakukan. Kemenkominfo tahun ini memiliki gerakan nasional literasi digital, untuk 12,5 juta rakyat,” kata Johnny. 

Ada empat hal yang diincar dari program tersebut yaitu kecakapan digital, etika digital, keamanan digital dan terakhir adalah budaya digital. 

Untuk mensukseskan gerakan tersebut, ujar Johnny, pemerintah pusat, pemerintah daerah dan segenap pemangku kepentingan akan berkolaborasi untuk menggerakan masyarakat agar terlibat dalam program literasi digital tingkat dasar. 

“Tidak bisa dilakukan sendirian oleh Kemenkominfo. Dilakukan bersama-sama dengan kekuatan 5 helix yaitu pemerintah, media, komunitas, bisnis, dan akademisi,” kata Johnny. 

Setelah tingkat dasar, Kemenkominfo akan mendorong agar masyarakat terlibat dalam pelatihan tingkat menengah, yang meliputi komputasi awan, internet untuk segalanya atau internet of things (IoT), mahadata, pemasaran digital, dan lain sebagainya. 

Dia mengatakan keahlian-keahlian tersebut dibutuhkan pada tingkat masyarakat. Pada saat masyarakat memiliki infrastruktur maka mereka harus sudah bisa menggunakannya.  

INVESTASI TELKOMSEL

Di tempat terpisah, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) berkomitmen untuk mendukung program pemerintah dalam pemerataan akses internet dengan membangun BT 4G di 7.772 titik.

Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam mengatakan Telkomsel menyambut positif keputusan Kemkominfo yang telah memberikan kepercayaan kepada Telkomsel untuk melanjutkan pemerataan akses broadband di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). 

Komitmen ini akan diwujudkan melalui pengoperasian BTS 4G guna memastikan setiap masyarakat dapat terhubung dengan internet. 

“Harapannya dapat membuka lebih banyak kesempatan bagi masyarakat untuk terus terhubung dan memaksimalkan berbagai aktivitas digital yang dibutuhkan,” kata Hendri dalam siaran pers, Rabu (6/10/2021). 

Sekadar informasi, Berdasarkan Surat Penetapan Nomor 827/KOMINFO/BAKTI.31/KS.1/10/2021 Telkomsel terpilih sebagai Mitra Kerja Sama Operasional (KSO) dalam Program Penyediaan Layanan Seluler 4G/LTE di Wilayah 3T,

Telkomsel akan mengoperasikan BTS 4G pada Area Paket Kerja Sama 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9. 

Melalui amanat ini, Telkomsel berkomitmen untuk terus memperkuat kolaborasi bersama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasti (Bakti) untuk menggelar infrastruktur BTS Universal Service Obligation (USO) 4G/LTE di 7.772 titik Desa di wilayah 3T.

Adapun, wilayah yang akan dibangun Bakti dan Telkomsel meliputi Area 2 (Nusa Tenggara), Area 3 (Kalimantan), Area 4 (Sulawesi), Area 5 (Maluku) Area 6 (Papua Barat), Area 7 Papua Tengah Barat), Area 8 (Papua Tengah Utara), dan Area 9 (Papua Timur Selatan). 

Seluruh pembangunan akan dirampungkan pada Desember 2022. Hingga kuartal II/2021, Telkomsel bersama Bakti telah menggelar 1.158 BTS USO yang seluruhnya telah terhubung teknologi jaringan broadband terdepan 4G/LTE. 

“Telkomsel juga berharap dukungan dari para pemangku kepentingan lainnya untuk bersama membangun ekosistem gaya hidup digital,” kata Hendri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Wike D. Herlinda

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.