Tekfin Digadang-gadang Jadi Ladang Unikorn Baru

Segmen generasi produktif saat ini memiliki banyak opsi untuk mengelola uang. Hal ini menjadi salah satu pendorong lahirnya unikorn di sektor teknologi finansial (tekfin).  

Leo Dwi Jatmiko

5 Okt 2021 - 13.30
A-
A+
Tekfin Digadang-gadang Jadi Ladang Unikorn Baru

Ilustrasi platform teknologi finansial/istimewa

Bisnis, MANOKWARI — Perubahan pola mengelola keuangan, khususnya pada segmen pasar milenial, dinilai menjadi peluang besar bagi perusahaan teknologi finansial untuk bertumbuh dan melahirkan unikorn baru.

Bendahara Asosiasi Modal Ventura dan Startup Indonesia (Amvesindo) Edward Ismawan Chamdani mengatakan segmen generasi produktif saat ini memiliki banyak opsi untuk mengelola uang. Hal ini menjadi salah satu pendorong lahirnya unikorn di sektor teknologi finansial (tekfin).  

“Saat ini institusi finansial konvensional ternyata bukan lagi menjadi satu-satunya tempat bagi mereka menyimpan dan mengelola dana mereka,” kata Edward, Selasa (5/10/2021). 

Dengan memanfaatkan momentum perubahan perilkau mengelola uang, perusahaan tekfin seperti Bibit, Ajaib, dan beberapa bank digital mendapatkan pertumbuhan yang signifikan. 

“Terbukti dari data transaksi maupun dana yang di kelola startup [dari sektor tekfin] ini,” kata Edward. 

Edward juga menyoroti mengenai pertumbuhan Ajaib yang sangat cepat. Ajaib hanya butuh waktu 2,5 tahun untuk menjadi perusahaan tercepat di Asia Tenggara yang menyandang status unikorn. 

Menurut Edward, pencapaian signifikan tersebut didorong oleh waktu yang tepat untuk hadir dan potensi pasar yang luas. 

“Profil dari founder dan dukungan dari para investor di belakangnya juga memengaruhi,” kata Edward. 

Sekadar informasi, Ajaib baru-baru ini juga merayakan 1 juta investor ritel saham.

Ajaib selama ini berkomitmen untuk memberikan edukasi keuangan terutama dalam bidang investasi melalui Program Generasi Saham yang telah dilakukan bersama BEI di berbagai daerah dengan literasi keuangan rendah. 

Hingga saat ini, program tersebut sudah menjangkau 26 kota, dari Jakarta hingga Papua. Selain itu, Ajaib juga melakukan edukasi secara daring setiap harinya sebagai bentuk komitmen Ajaib dalam meningkatkan inklusi dan literasi keuangan, terutama untuk pasar modal.

Sebelumnya, jumlah pendanaan ke perusahaan rintisan atau startup di Indonesia sepanjang semester I/2021 diklaim menembus US$3,8 miliar atau sekitar Rp54,23 triliun.

Mengutip data Scale PR, Senin (4/10/2021), selama paruh pertama tahun berjalan terdapat 104 entitas perintis di Indonesia yang memperoleh pendanaan. Jumlah tersebut meningkat 40,5% dari 74 startup pada periode yang sama tahun lalu.

Secara total, secara total nilai pendanaan yang diterima juga mencapai Rp54,23 triliun atau US$3,8 miliar, naik 91% dibandingkan total pendanaan sebesar US$2 miliar pada periode yang sama tahun lalu. 

Dalam laporannya, Scale PR juga menyebutkan teknologi finansial (tekfin), logistik, dan dagang-el menjadi tiga sektor yang paling banyak dilirik investor.

Untuk diketahui, perusahaan logistik J&T Express berhasil memperoleh pendanaan senilai US$2 miliar atau 28,54 triliun pada April 2021.

Selain J&T Express, sektor logistik lainnya yang memperoleh pendanaan tinggi yakni SiCepat Ekspres sebesar Rp2,1 triliun dan Shipper senilai Rp927 miliar.

Dari sektor dagang-el, Bukalapak mengantongi pendanaan senilai Rp3,33 triliun dari perusahaan raksasa global Microsoft, perusahaan dana abadi GIC, Emtek Group, BRI Ventures, dan Mandiri Capital Indonesia.

Adapun, tekfin mendominasi jumlah startup terbanyak yang mendapat pendanaan. Setidaknya 30 fintek memperoleh pendanaan dengan total lebih dari Rp9 triliun.  

Pada sektor ini, Bibit dan Ajaib menjadi dua platform investasi yang menempati posisi puncak pendanaan, masing-masing mengantongi pendanaan senilai US$95 juta  dan US$90 juta. 

Sementara itu, Xendit, platform tekfin yang mendukung infrastruktur pembayaran, memperoleh pendanaan senilai US$64,6 juta untuk putaran Seri B pada kuartal I/2021. 

Pada kuartal II/2021, para investor juga melirik sektor dagang el di Indonesia, dimana sektor ini memperoleh total pendanaan mencapai hampir senilai US$600 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Wike D. Herlinda

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.