Tessa Wijaya, Salah Satu Motor Penggerak Xendit Menjadi Unikorn

Saat kuliah di Amerika Serikat, Tessa mengambil jurusan filsafat politik. Jurusan yang sama pun ditekuninya ketika di Australia untuk melanjutkan studi S-2.

Redaksi

6 Des 2021 - 16.19
A-
A+
 Tessa Wijaya, Salah Satu Motor Penggerak Xendit Menjadi Unikorn

Tessa Wijaya.-Istimewa

Bisnis, JAKARTA — Tessa Wijaya masuk ke dalam daftar Forbes Asia Power Businesswomen 2021. Dia adalah  Co-Founder dan COO Xendit, perusahaan teknologi finansial (tekfin) Indonesia yang menawarkan kemudahan dalam pembayaran. 

Xendit akan membantu lokapasar (marketplace) dalam menyederhanakan pembayaran, mengirimkan pembayaran dan pinjaman, mendeteksi penipuan dan lainnya.

Selain itu, Xendit juga telah mengumpulkan sebesar US$150 juta dalam pendanaan terbarunya, yang dapat mendorong untuk menjadi unikorn, perusahaan rintisan yang nilainya lebih dari US$1 miliar.

Xendit juga akan memperluas lagi ke lebih banyak negara di Asia. Mereka melihat peningkatan lebih dari tiga kali secara tahunan dalam total volume pembayaran di seluruh Indonesia dan Filipina.

Tessa lahir di Sukabumi. Dia sempat bersekolah di Hong Kong dan di Australia.

Saat kuliah di Amerika Serikat, Tessa mengambil jurusan filsafat politik. Jurusan yang sama pun ditekuninya ketika di Australia untuk melanjutkan studi S-2.

Kembali ke Indonesia, Tessa sempat bekerja di PT Tirta Cisadane. Selanjutnya, Tessa kemudian bekerja di Principia Management Group selama dua tahun yakni pada 2010, sebagai analis senior.

Tahun 2012, Tessa kemudian bekerja di Fairways Investment Group selama 5 bulan sebagai Business Development Analyst. Selanjutnya, dia bekerja di Mizuho Asia Partners.

Tessa bertemu dengan mahasiswa Berkeley yang memenangi Y Combinator dan bergabung pada 2016. Pada masa itu yakni pada  2015 hingga 2016, menurut Tessa yang dilansir dari kanal YouTube Gita Wirjawan (7/7/21), perusahaan tekfin mulai bermunculan.

Tessa yang melihat adanya potensi dalam bisnis tersebut, kemudian bergabung ketika pada saat itu baru beralih dari B2C ke B2B. Tessa memulai dengan memikirkan membantu dan menemukan sesuatu hal yang dapat mengejar ketertinggalan dalam pembayaran digital.

Tessa mengatakan bahwa dirinya datang, bergabung, memulai dan melakukan bersama-sama, tetapi dirinya memulai dengan mengembangkan produk.

Dimulai dari rumah kecil dengan delapan sampai sepuluh orang, Xendit kini telah melayani UMKM lokal hingga perusahaan rintisan besar di Indonesia. Tiap bulan, Xendit telah memproses jutaan transaksi dan didukung oleh beberapa VC terbesar di dunia. (Jessica G. Soehandoko)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Zufrizal

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.