Vaksin Dosis 3, Dimulai Januari 2022 Ini Syarat Penerima Booster

Berbeda dengan vaksin dosis pertama dan kedua, vaksin ketiga ini tidak diberikan gratis kepada semua warga. Kelompok masyarakata yang dinilai mampu harus membayar dengan harga yang akan ditentukan.

Mia Chitra Dinisari

7 Des 2021 - 14.54
A-
A+
Vaksin Dosis 3, Dimulai Januari 2022 Ini Syarat Penerima Booster

Ilustrasi - Vaksin Pfizer dan Moderna/inquirer.net

Bisnis, JAKARTA – Suntikan booster atau pemberian vaksin Covid dosis ketiga akan mulai berlangsung pada 3 Januari 2022. Berbeda dengan vaksin dosis pertama dan kedua, vaksin ketiga ini tidak diberikan gratis kepada semua warga. Kelompok masyarakata yang dinilai mampu harus membayar dengan harga yang akan ditentukan.

Skema pemberian vaksin gratis dan berbayar itu masih digodok pemerintah. Meski begitu, terdapat beberapa  informasi terkait kategori penerima, cara mendapatkan dan harga vaksin booster berbayar.

Gratis dan Harus Bayar

Penerima Prioritas

  1. Lansia
  2. Memiliki riwayat penyakit atau komorbid
  3. Memiliki gangguan imunitas atau autoimun

Pemerintah hanya akan menanggung biaya vaksin booster Covid-19 pada warga yang telah terdaftar sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan. Disebutkan yang akan menerima vaksin booster gratis ada sebanyak 100 juta orang. Warga yang bukan peserta PBI harus membayar untuk mendapat vaksin booster Covid-19.

Syarat vaksin

  1. Sudah lebih dari 6 bulan setelah disuntikkan dosis kedua
  2. Usia di atas 18 tahun yang tinggal dalam pengaturan perawatan jangka panjang, memiliki kondisi medis yang mendasarinya
  3. Usia 18 tahun ke atas yang bekerja atau tinggal di lingkungan berisiko tinggi terkena paparan Covid-19

Pilihan vaksin

  • Sinovac
  • Sinopharm
  • AstraZeneca
  • Pfizer
  • Moderna.

Harga vaksin

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan penyuntikan booster vaksin Covid-19 ketiga akan dimulai pada Januari 2022. Bila berbayar, biaya yang dikenakan paling mahal Rp300.000 per dosis. Sementara itu, secara umum, harga 5 vaksin covid tersebut dijual beragam.

Mengutip data UNICEF, berikut daftar harga vaksin Covid-19 di berbagai negara :

  • Sinovac - Harga vaksin buatan China ini dibanderol mulai dari US$10 dolar di Kamboja dan termahal US$32,52 di Thailand
  • Sinopharm - Harga termurah US$9 dolar di Argentina dan termahal US$36 dolar di Hungaria
  • Astrazeneca - Harga termurah US$2,19 di Eropa dan termahal US$6 di Kolombia
  • Pfizer -  Termurah US$6,75 di Afrika, termahal US$23,15 di Eropa
  • Moderna - Termurah US$10 di Covax, termahal US$28 di Bostwana.

Rencana untuk memberikan vaksin booster kepada masyarakat sudah disampaikan pemerintah beberapa bulan lalu. Pada Oktober 2021, Menkes Budi Gunadi Sadikin menyebutkan tentang hal tersebut,

"Jadi sekarang tengah dikaji oleh lembaga penelitian bekerja sama dengan ITAGI untuk melihat kombinasi mana yang baik, antara Sinovac booster-nya juga Sinovac atau AstraZeneca dengan Sinovac. Bahkan, bisa juga AstraZeneca dengan Sinovac dan Pfizer. Diharapkan penelitian [vaksin booster] di akhir tahun bisa selesai," tutur Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam siaran resmi, Selasa (26/10/2021).

Menkes berharap studi tersebut bisa menjadi basis untuk kebijakan vaksinasi booster ke depan. Dia menambahkan, sesuai syarat WHO, pemerintah memastikan vaksinasi booster diberikan kepada kalangan masyarakat yang berisiko tinggi terpapar Covid-19 dan mengalami defisiensi imunitas.

“Mereka adalah para tenaga kesehatan dan lansia, disusul dengan pengidap HIV dan kanker,” kata Budi.

Pemerintah giat mengkaji booster untuk jenis vaksin lain setelah penerima vaksin Pfizer, J&J, dan Moderna dapat melakukan suntik booster, Menkes menjelaskan ada kemungkinan jenis vaksin Covid-19 yang telah disuntikan ke masyarakat bisa dicampur dengan merek lain. Dia mencontohkan, penerima Sinovac dapat menerima vaksin AstraZeneca.

WHO menyarankan dosis tambahan hanya diberikan kalau tubuh tidak merespons sesuai dengan seharusnya, atau karena kekebalan mulai berkurang seiring waktu berjalan.

Menkes sempat merencanakan pemberian booster secara berbayar pada tahun depan. Hal itu dikecualikan bagi masyarakat yang terdaftar sebagai anggota penerima bantuan iuran (PBI). Mereka akan mendapatkan satu kali vaksin booster secara gratis.

Syarat Booster di AS

Amerika Serikat melalui CDC menjadi pihak pertama yang membolehkan pemberian booster dengan merek vaksin berbeda. Lampu hijau diberikan CDC terhadap penerima vaksin J&J dan Moderna. Sebelumnya, CDC hanya memperbolehkan booster bagi penerima vaksin Pfizer BioNTech. 

Meskipun menerima salah satu dari tiga jenis vaksin tersebut, CDC menyebutkan beberapa ketentuan untuk mendapatkan booster.

Mengutip Centre for Disease Control and Prevention (CDC), Rabu (27/10/2021), masyarakat yang mendapatkan vaksin Covid-19 dari Johnson & Johnson, suntikan booster direkomendasikan untuk mereka yang berusia 18 tahun ke atas dan sudah divaksinasi dua bulan lalu atau lebih.

Untuk penerima vaksin Pfizer-BioNTech atau Moderna, mereka yang memenuhi syarat mendapatkan suntikan booster adalah yang sudah menerima suntikan awal pada 6 bulan atau lebih. Adapun, perinciannya sebagai berikut:

  • Usia 65 tahun ke atas
  • Usia 18+ yang tinggal dalam pengaturan perawatan jangka panjang
  • Usia 18+ yang memiliki kondisi medis yang mendasarinya
  • Usia 18+ yang bekerja atau tinggal di lingkungan berisiko tinggi

Selain kelompok usia tersebut, booster lebih diperuntukkan bagi pekerja yang memiliki risiko sangat tinggi dalam penularan Covid-19. 

Orang berusia 18 – 64 tahun dengan peningkatan risiko paparan dan penularan Covid-19 karena lingkungan kerja atau institusional dapat memperoleh suntikan vaksin Pfizer-BioNTech berdasarkan manfaat dan risiko masing-masing. 

Orang berusia 18 – 64 tahun yang bekerja atau tinggal di lingkungan tertentu (misalnya, perawatan kesehatan, sekolah, fasilitas pemasyarakatan, tempat penampungan tunawisma) mungkin berisiko lebih tinggi terpapar Covid-19, yang dapat menyebar di tempat mereka bekerja atau tinggal.

Hal itu karena risiko tersebut dapat bervariasi di seluruh lingkungan dan berdasarkan seberapa banyak Covid-19 menyebar di suatu komunitas.

Orang berusia 18–64 tahun yang berisiko lebih tinggi untuk terpapar dan menularkan Covid-19 karena lingkungan pekerjaan atau institusional dapat mendapatkan suntikan tambahan. setelah mempertimbangkan risiko dan manfaat masing-masing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Saeno

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.