Bisnis, JAKARTA — Sebuah survei baru-baru ini menyebutkan bahwa gaji pekerja di Asia Tenggara akan meningkat lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata global karena inflasi regional yang rendah mendorong kenaikan upah pada 2022.
Hal itu dikarenakan gaji pekerja di Asia-Pasifik mengalami peningkatan nyata rata-rata sebesar 1,9 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan 0,9 persen secara global, setelah efek inflasi dikecualikan.
Di kawasan itu, "Negara-negara Asia Tenggara akan berada di antara negara-negara yang diperkirakan mendapat tingkat kenaikan gaji tercepat pada tahun 2022 dibandingkan dengan 2021 ketika ekonomi mereka pulih,” kata perusahaan layanan karyawan ECA International dalam sebuah laporan Selasa (16/11/2021) seperti diktip dari www.businesstimes.com.sg.
"Ini termasuk Indonesia, Vietnam, Thailand, dan Malaysia ketika ekonomi mereka mulai pulih dari dampak pandemi Covid-19 dan perjalanan internasional dilanjutkan."
Vietnam memimpin peningkatan gaji tertinggi di Asean, dengan proyeksi kenaikan gaji riil sebesar 4,2 persen, mengalahkan China daratan (4 persen) dan India (3,6 persen).
Peningkatan gaji pekerja di Thailand juga diperkirakan di atas rata-rata sebesar 3,2 persen, Malaysia 2,8 persen, Indonesia 2,5 persen, Filipina 2,1 persen, dan Singapura 2 persen.
Lee Quane, Direktur Regional Asia untuk ECA, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Indonesia dan Malaysia termasuk di antara negara-negara yang paling terpukul selama pandemi.
"Jika negara-negara ini mampu menjaga inflasi di bawah kendali pada tahun 2022, prospek ekonomi yang membaik akan berarti bahwa tingkat kenaikan gaji nyata untuk pekerja di negara-negara ini akan menjadi yang tertinggi di kawasan ini."
Kenaikan perkiraan bisa berarti lompatan berurutan yang besar untuk beberapa karyawan tahun depan, terutama karena pekerja di Filipina melihat gaji mereka naik hanya 0,5 persen pada tahun 2021, di Singapura 1,2 persen, dan Malaysia 1,5 persen.