Jelang Firli Pensiun dari Polri, KPK Akan Makin Menggigit? 

Kabar Firli Bahuri akan segera pensiun dari Polri muncul di saat Ketua KPK tersebut berulang tahun. Hari ini, Firli yang lahir pada Senin 8 November 1963, genap berusia 58 tahun.

Tim Redaksi

8 Nov 2021 - 14.28
A-
A+
Jelang Firli Pensiun dari Polri, KPK Akan Makin Menggigit? 

Ketua KPK Firli Bahuri dikabarkan akan segera pensiun dari Polri./Antara

Bisnis, JAKARTA - Hanya tinggal hitungan hari Firli Bahuri akan pensiun dari Polri. Jika merujuk pada cuitan Novel Baswedan, Firli akan pensiun dari Polri pada 1 Desember mendatang.

Cuitan mantan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan itu muncul di saat Ketua KPK Firli Bahuri berulang tahun. Hari ini, Firli yang lahir pada Senin 8 November 1963, genap berusia 58 tahun.

Novel melalui akun twitter pribadinya @nazaqistsha, Senin (8/11/2021), mengucapkan doa untuk Firli yang pensiun dari Polri.

"Hari ini Pak Firli Bahuri pensiun dari Polri. Semoga setelah pensiun tidak lagi berbuat yang melanggar kode etik, berbuat sewenang-wenang atau melanggar hukum," tulis Novel Baswedan di akun twitter pribadinya @nazaqistsha, Senin (8/11/2021).

Firli Bahuri masih berstatus anggota Polri aktif saat menjadi Ketua KPK. Sebelumnya, dia menjabat sebagai Kabaharkam Polri dengan pangkat Komjen alias Jenderal bintang 3 di Kepolisian RI.

Novel menuliskan di akun twitternya bahwa Firli akan mulai pensiun pada awal Desember 2021. “Secara administratif pensiunnya per tanggal 1 Desember 2021,” ujarnya.

KPK Akan Semakin Menggigit?

Kabar masa pensiun Firli dari Kepolisian RI memancing pertanyaan apakah KPK akan semakin menggigit?

Terlepas dari apa yang akan terjadi setelah Firli pensiun dari Polri, KPK saat tengah mendalami dugaan terjadinya kasus korupsi pada program Formula E Pemprov DKI Jakarta.

Terkait kasus Formula E, Firli Bahuri telah menegaskan bawha KPK tidak akan pandang bulu.

Firli mengatakan pihaknya masih bekerja untuk memperjelas perihal dugaan tindak pidana korupsi (tipikor) Formula E.

Firli mengatakan KPK pada prinsipnya akan menindak dengan tegas pelaku tindak pidana korupsi sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

"Terkait dengan dugaan tindak pidana korupsi termasuk dugaan korupsi Formula E kami sedang bekerja. KPK tidak akan pandang bulu. KPK bekerja profesional sesuai dengan kecukupan bukti," ujar Firli kepada wartawan, Minggu (7/11/2021).

KPK tengah mendalami dugaan kasus korupsi balap mobil listrik atau Formula E di DKI Jakarta. Beberapa waktu lalu, sejumlah pihak dimintai keterangan dan klarifikasi guna mengumpulkan bahan data dan keterangan ataupun informasi yang diperlukan oleh tim penyelidik.

Juru Bicara KPK Ali Fikri menjelaskan kegiatan tersebut sebagai tindak lanjut dari informasi yang disampaikan masyarakat ihwal penyelenggaran Formula E di DKI Jakarta kepada KPK. Namun, karena masih proses awal pengumpulan bahan keterangan, materi penyelidikan tidak bisa disampaikan kepada publik.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) DKI Jakarta Ahmad Firdaus mendatangi Gedung KPK untuk dimintai keterangan terkait Formula E. KPK juga sudah memeriksa dua staf pegawai Pemprov DKI.

Tudingan Pemborosan di KPK

Di luar kasus yang sedang didalami, KPK sebelumnya mendapat tudingan telah melakukan pemborosan. Hal itu terkait dengan langkah Komisi Pemberantasan Korupsi menggelar rapat di hotel mewah di Yogyakarta.

Bahkan, Indonesia Corruption Watch (ICW) mengaku tidak kaget dengan hal itu. Menurut ICW, praktik pemborosan anggaran sudah biasa sejak lembaga antirasuah dipimpin oleh Firli Bahuri cs.

"ICW tentu tidak lagi kaget mendengar kabar Pimpinan KPK beserta pejabat struktural lainnya mengadakan rapat di hotel mewah Yogyakarta, sebab, praktik pemborosan anggaran seperti itu memang sudah terlihat sejak Firli Bahuri cs menjabat sebagai Pimpinan KPK," kata Peneliti ICW Kurnia Ramadhana dalam keterangannya, Kamis (28/10/2021).

Menurut dia pemborosan dilakukan tidak hanya secara kebijakan kelembagaan, tetapi juga dilakukan oleh jajaran pimpinan lembaga antirasuah.

Misalnya, kata dia, ketika Firli menggunakan helikopter mewah beberapa waktu lalu.

"Sedangkan pada level kebijakan, pemborosan anggaran di tengah pandemi terlihat ketika Pimpinan KPK ingin membeli mobil dinas mewah dan tetap berencana menindaklanjuti kenaikan gaji mereka," kata Kurnia.

Sebelumnya, KPK melakukan rapat intensif selama dua hari di Yogyakarta. Rapat dihadiri pimpinan hingga jajaran struktural.

Sekretaris Jenderal KPK Cahya Harefa menjelaskan rapat dilakukan untuk harmonisasi regulasi dan penyempurnaan struktur organisasi guna mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi KPK.

"Rapat intensif yang digelar di Yogyakarta ini telah diagendakan jauh-jauh hari baik dari aspek perencanaan anggaran maupun rancangan pelaksanaannya, namun harus tertunda karena kondisi pandemi dan baru bisa dilaksanakan saat ini," kata Cahya kepada wartawan, dikutip Kamis (28/10/2021).

Cahya menjelaskan dilibatkannya pimpinan dan para pejabat struktural bertujuan menyelaraskan seluruh program kerja KPK, membangun kerjasama antartim dan unit kerja, guna menguatkan kinerja kelembagaan.

Kegiatan rapat ini sontak mendapat kritik dari eks-Penyidik Senior KPK Novel Baswedan. Novel menilai hal tersebut tidak etis karena dilakukan di saat Indonesia tengah kesulitan menghadapi pandemi Covid-19. (Setyo Aji Harjanto, Akbar Evandio, Rahmad Fauzan, Fitri Sartina Dewi, Edi Suwiknyo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Saeno

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.