Laba Bersih Turun Pada 2023, VKTR Perkuat Layanan Kendaraan Listrik Komersial

Kinerja keuangan emiten kendaraan listrik PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) tidak begitu menggembirakan sepanjang tahun lalu. Perseroan pun mengupayakan sejumlah strategi baru untuk memacu bisnisnya tahun ini.

Redaksi

8 Mar 2024 - 16.34
A-
A+
Laba Bersih Turun Pada 2023, VKTR Perkuat Layanan Kendaraan Listrik Komersial

Baru IPO, emiten kendaraan listrik Grup Bakrie PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) menggandeng Grup CATL bangun pabrik konversi bus dan truk listrik.

Bisnis, JAKARTA — PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) mencatatkan penurunan penjualan pada laporan keuangan konsolidasi tahun 2023 sebesar 0,84% dari Rp1.071 miliar pada 2022 menjadi Rp1.062 miliar di tahun ini.

Direktur Utama VKTR, Gilarsi W. Setijono, mengungkapkan bahwa penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh pergeseran pembelian bus oleh sektor pemerintah, yang diperkirakan akan pulih dalam periode berikutnya.

“Total aset meningkat sebesar 62% menjadi Rp1.668 miliar dari Rp1.033 miliar, yang sebagian besar disebabkan oleh penerimaan dana hasil penawaran umum perdana kami pada pertengahan 2023,” ujar Gilarsi melalui siaran pers, Jumat (8/3/2024).

Lalu, total kewajiban juga berkurang sebesar 31% menjadi Rp521 miliar dari Rp758 miliar di tahun sebelumnya, terutama disebabkan penurunan signifikan dalam total liabilitas jangka pendek.

Sementara itu, mengacu pada laporan keuangan perseroan, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada akhir 2023 hanya Rp5,4 miliar. Capaian ini anjlok 89% jika dibandingkan capaian sepanjang 2022 yang masih sebesar Rp49,6 miliar.

Adapun, bisnis manufaktur suku cadang kendaraan komersial terus mengalami perkembangan yang didorong oleh kuatnya permintaan dari pelanggan utama di sektor kendaraan komersial.

Pertumbuhan ini dipicu oleh transisi dari teknologi kendaraan EURO 2 ke EURO 4 dan didorong oleh pemulihan pasar transportasi pasca pandemi serta peningkatan penjualan komoditas barang mentah (OEM).

Baca Juga:

Prospek IPO Sektor Teknologi 2024

Asa Indeks High Dividend 20 Tersengat Sentimen Dividen Jumbo Awal Tahun

Proyeksi dan Rekomendasi IHSG Maret 2024

Gairah Merger dan Akuisisi Diramal Melonjak Usai Pemilu

Membaca Gairah Pasar IPO di Awal Tahun

Sementara itu, VKTR melakukan ekspansi portfolio klien yang semula hanya B2G (Business to Government) hingga ke B2B (Business to Business). Upaya ini ditandai dengan penjualan bus listrik kepada perusahaan swasta di tahun 2023.

Gilarsi mengakui tantangan dan peluang pasar saat ini. Oleh karena itu, VKTR telah memperluas fokusnya ke sektor B2B, menargetkan industri yang membutuhkan kendaraan untuk kebutuhannya antara lain, hauling tambang, logistik perkebunan, dan pengangkutan log.


Upaya ini dilengkapi dengan pembuatan prototipe dan uji coba produk yang menjanjikan, menandakan komitmen VKTR terhadap inovasi dan keunggulan operasional.

Meskipun sektor B2G tetap menjadi bagian penting untuk strategi VKTR, diversifikasi ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada pembelian pemerintah yang dapat dipengaruhi oleh faktor politik dan ekonomi.

“Potensi elektrifikasi kendaraan komersial sangatlah besar – terdapat lebih dari 6 juta unit truk dan 260 ribu unit bus di Indonesia, dengan tingkat elektrifikasi kedua jenis kendaraan tersebut kurang dari 0,1%,” katanya.

Selain itu, industrialisasi terus menjadi inisiatif strategis perusahaan untuk memperkuat posisinya sebagai pionir di sektor kendaraan listrik komersial, yang ditandai dengan groundbreaking dari Fasilitas Kendaraan Listrik Komersial berbasis Completely Knock Down (CKD) pertama di Indonesia pada tanggal 27 Februari 2024.

Terletak di Magelang, Jawa Tengah, fasilitas kendaraan listrik tersebut merupakan perusahaan patungan antara perusahaan VKTR dengan Karoseri Tri Sakti yaitu PT VKTR Sakti Industries (VKTS).

“Kami mengakui bahwa, serupa dengan kuartal sebelumnya, kinerja penjualan segmen kendaraan listrik (EV) kami terus dipengaruhi oleh penundaan sementara dalam pemesanan dari klien B2G kami akibat peristiwa politik awal tahun ini. Meskipun demikian, kami menegaskan bahwa backlog kami tetap kuat. VKTR tetap berkomitmen pada misi kami untuk mempercepat mobilitas berkelanjutan dan memimpin pasar kendaraan listrik di negara ini,” tambahnya.

VKTR melalui anak perusahaannya juga terus berupaya dalam memberikan solusi inovatif untuk tantangan pendanaan keberlanjutan (sustainable finance) kendaraan listrik komersial dalam mempercepat adopsi kendaraan listrik komersial di Indonesia. Upaya tersebut dilakukan dengan mengenalkan model bisnis e-Mobility as a Service (e-MaaS).

Selain solusi untuk sustainable fund, VKTR juga tengah mempersiapkan realisasi kerjasama strategis perusahaan untuk penetrasi penjualan dengan salah satu pionir industri otomotif di Indonesia yang telah beroperasi selama hampir 50 tahun, yakni Indomobil.


(Reporter: Muhammad Fauzan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Emanuel Berkah Caesario

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.