Pandemi Covid-19 & Perubahan Iklim Agenda Utama KTT G-20 di Roma

Presiden Joko Widodo memulai keikutsertaannya di KTT G-20 di Roma, Italia yang direncanakan berlangsung selama 2 hari hingga besok. Indonesia akan menerima tongkat kepemimpinan G-20 di KTT ini. Pandemi Covid-19 dan perubahan ikloim akan menjadi bahasan utama KTT tersebut.

M. Syahran W. Lubis

30 Okt 2021 - 18.04
A-
A+
Pandemi Covid-19 & Perubahan Iklim Agenda Utama KTT G-20 di Roma

Para pemimpin G-20 berfoto bersama dalam KTT di Roma, Italia./BBC

Bisnis, JAKARTA – Perubahan iklim dan pandemi Covid-19 menjadi agenda utama ketika para pemimpin dari ekonomi utama dunia bertemu di Italia. Ini adalah pertama kalinya para pemimpin G-20 bertemu tatap muka sejak awal pandemi.

Namun, Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan berada di Roma untuk menghadiri KTT tersebut, melainkan memilih untuk tampil melalui tautan video.

Pertemuan itu terjadi di tengah peringatan yang semakin mengerikan untuk masa depan jika tindakan segera tidak diambil untuk mengurangi emisi.

Kelompok tersebut—terdiri atas 19 negara dan Uni Eropa—diperkirakan menyumbang 80% dari emisi dunia.

Berbicara menjelang KTT 2 hari, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengingatkan bahwa kegagalan untuk bertindak akan mengakibatkan "peradaban kita" mundur, menyerahkan "generasi masa depan ke kehidupan yang jauh lebih tidak menyenangkan daripada kita sendiri".

Namun, dia mengakui bahwa baik pertemuan G20, maupun KTT PBB untuk Perubahan Iklim COP (Conference of the Parties)-26 di Glasgow, Skotlandia, yang dimulai pada Senin (1/11/2021), tak akan menghentikan pemanasan global, dengan "yang paling bisa kita harapkan adalah memperlambat peningkatan".

Sebagaimana dilansir Al Jazeera, draf komunike menguraikan janji dari G20 untuk bekerja membatasi kenaikan suhu hingga 1,5 derajat Celsius, tetapi tidak ada perjanjian yang mengikat secara hukum akan dibuat.

Rancangan tersebut juga menjanjikan mengambil "langkah-langkah nyata" untuk menghentikan pembalakan liar, pertambangan, dan perdagangan satwa liar.

Johnson juga diharapkan untuk menyentuh ketidaksetaraan vaksin virus corona selama KTT, mengatakan kepada rekan-rekan pemimpinnya "laju pemulihan akan tergantung pada seberapa cepat kita dapat mengatasi Covid", dengan prioritas pertama adalah "distribusi vaksin yang cepat, merata, dan global. ".

Lebih dari 6 miliar dosis vaksin Covid telah diberikan di seluruh dunia. Namun, sebuah surat yang ditujukan kepada PM Italia Mario Draghi, yang menjadi tuan rumah G-20, dari lebih dari 160 mantan pemimpin dunia dan tokoh global mencatat hanya 2% orang di negara-negara berpenghasilan rendah sudah divaksin.

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Joe Biden akan mendorong negara-negara untuk meningkatkan produksi energi, di tengah harga yang meroket, serta membahas rencana untuk mencegah pandemi di masa depan. Dia juga akan mengadakan pertemuan dengan Johnson, serta Emmanuel Macron dari Prancis dan Kanselir Jerman Angela Merkel, untuk membahas menghidupkan kembali perjanjian nuklir Iran.

Kelompok ini juga diharapkan untuk mendukung tarif pajak perusahaan minimum global minimal 15%, yang didukung oleh 140 negara di seluruh dunia. Draf komunike memintanya untuk diterapkan pada 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Syahran Lubis

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.