Bisnis, JAKARTA - Industri asuransi terus mencari peluang di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya melalui asuransi kumpulan.
Apalagi pengusaha berupaya menjaga kesehatan karyawannya di tengah pandemi Covid-19. Presiden Direktur Astra Life Windawati Tjahjadi mengatakan dunia usaha memang memberi perhatian khusus pada pandemi karena mengancam kesehatan.
Oleh karena itu, para pemberi kerja atau perusahaan pun bakal mempertimbangkan risiko kesehatan dari para pekerjanya. Kondisi itu pun dimanfaatkan Astra Life memperkuat kemitraan dan meningkatkan kualitas pelayanan jalur distribusi asuransi kumpulan, yaitu Group Insurance & DPLK Business (GB Business).
Lini bisnis itu bakal melayani penyelenggara program kesejahteraan karyawan (employee benefits). Menurut Windawati, employee benefit itu mencakup program asuransi jiwa kumpulan, asuransi kecelakaan kumpulan, asuransi kesehatan kumpulan, dan dana pensiun.
Gedung Astra Life - astralife.co.id
Program-program itu dinilai penting bagi perusahaan dalam menjaga para pekerjanya. "Apalagi di masa pandemi sampai saat ini, banyak perusahaan yang sangat terbantu dengan adanya layanan perlindungan dari Astra Life yang memberikan perlindungan terhadap klaim terkait Covid-19," kata Windawati pada Senin (26/5/2021).
Astra Life pun mencatat sejak awal pandemi hingga Desember 2020, total klaim asuransi jiwa dan kesehatan terkait Covid-19 telah dibayarkan untuk nasabah kumpulan sebesar lebih dari Rp 9 miliar. Jumlah tersebut dinilai menggambarkan pentingnya proteksi bagi karyawan.
Adapun GB Business Astra Life telah melayani lebih dari 500 perusahaan dan menangungi lebih dari 450.000 peserta. Perseroan juga memiliki lebih dari 1.000 rekanan rumah sakit/klinik rawat jalan dan lebih dari 700 rekanan rumah sakit inap di Indonesia.
Karyawan beraktivitas di Kantor Avrist Assurance, Jakarta, Senin (24/8/2020). Bisnis - Eusebio Chrysnamurti
Kinerja Avrist Juga Terdorong Asuransi Kumpulan
Di sisi lain, bisnis asuransi kumpulan menjadi kontributor utama pendapatan premi PT Avrist Assurance pada tahun lalu. Berdasarkan laporan keuangan 2020 audited pada pekan lalu, perseroan membuka konsolidasian senilai Rp 126,9 miliar.
Dari perolehan tersebut, Direktur Avrist Ian Ferdinan Natapradja mengatakan bahwa kanal distribusi employee benefit division (EBD) atau asuransi kumpulan menjadi kontributor utama perolehan premi Avrist. Lebih dari 37 persen pendapatan premi konsolidasian disumbangkan oleh kanal distribusi grup EBD.
Perolehan premi berikutnya berasal dari kanal distribusi bancassurance sebesar 26 persen dan keagenan sebesar 20 persen. Adapun, Avrist General Insurance sebagai anak perusahaan memberikan kontribusi 17 persen dari total premi.
(Reporter : Wibi Pangestu Pratama)