Bisnis, JAKARTA — Pertumbuhan bisnis ritel modern pada kuartal IV/2021 diyakini sanggup menembus 3 sampai 3,5 persen, sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi di angka 4,5 sampai 5 persen pada pengujung tahun.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N. Mandey mengatakan kinerja sektor ritel sempat mengalami penurunan pada kuartal III/2021 menjadi hanya 2,5 sampai 3 persen, setelah sempat menikmati kenaikan sepanjang kuartal II/2021 akibat penjualan yang meningkat selama festive season.
“Dalam suasana pengetatan saat ini, kami berupaya agar Covid-19 varian Omicron tidak merebak karena saat ini ada pertumbuhan dibandingkan kuartal sebelumnya," kata Roy, Rabu (22/12/2021).
Seiring dengan optimisme pada akhir tahun, Roy mengatakan penerapan protokol kesehatan di pusat-pusat perbelanjaan harus terus ditingkatkan.
Kepatuhan pada protokol kesehatan diyakini bakal mencegah penularan sehingga pembatasan mobilitas tidak diterapkan.
"Kaitannya dengan proyeksi 2022 sangat tergantung dengan penanggulangan Covid termasuk vaksinasi yang akan mendorong pemulihan, termasuk bagi bisnis ritel," tambahnya.
Adapun, konsumsi rumah tangga diperkirakan mulai pulih kembali pada semester kedua tahun depan, dengan catatan tidak ada lonjakan kasus yang signifikan. Peritel juga berharap Covid-19 dapat menjadi epidemi seiring dengan vaksinasi yang meningkat.
“Kami harap bisa terealisasi agar ritel bisa mulai pulih yang bersamaan dengan bulan suci Ramadan," kata dia.