PLN Targetkan 70 SPBKLU Beroperasi 2022, Peran Swasta Dinanti

Guna mendorong tumbuhnya SPBKLU, perusahaan listrik pelat merah itu atau PLN juga mengajak perusahaan swasta untuk ikut terlibat dengan menyiapkan skema kerja sama franchise.

Ibeth Nurbaiti

12 Okt 2022 - 13.00
A-
A+
PLN Targetkan 70 SPBKLU Beroperasi 2022, Peran Swasta Dinanti

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau stasiun penukaran baterai kendaraan likstrik umum (SPBKLU) di booth PLN dalam acara Investor Daily Summit 2022 di Jakarta Convention Center, Selasa (11/10/2022)/BPMI Setpres.

Bisnis, JAKARTA — Guna mendukung percepatan elektrifikasi ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menargetkan sebanyak 70 unit stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU) dapat beroperasi pada tahun ini.

Demi mendorong tumbuhnya SPBKLU, perusahaan listrik pelat merah itu juga mengajak perusahaan swasta untuk ikut terlibat dengan menyiapkan skema kerja sama franchise

Baca juga: Mengejar Target Produksi 2 Juta Motor Listrik

Dalam kerja sama franchise SPBKLU yang disediakan PLN, calon mitra dapat berperan sebagai penyedia fasilitas isi daya kendaraan listrik, penyedia lahan maupun properti, serta penyedia operasional, dan pemeliharaan SPBKLU.

“Salah satu skema partnership yang ditawarkan PLN adalah franchise, di mana mitra tidak perlu direpotkan dengan perizinan, penyediaan peralatan, pemeliharaan serta aplikasi pendukung dalam infrastruktur pengisian ulang kendaraan listrik,” kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo saat menemani Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau booth SPBKLU PLN di Jakarta Convention Center, dikutip dari siaran pers, Rabu (12/10/2022).

Baca juga: Kendaraan Listrik Dipacu, Impor Otomotif Kencang Melaju

Hingga September 2022, imbuhnya, terdapat 16 unit SPBKLU yang lebih dahulu diuji coba di kawasan Jakarta. SPBKLU tersebut merupakan bagian dari kerja sama antara PLN, BRIN, Grab, dan Viar. Pada Oktober, PLN akan menambah empat unit lagi SPBKLU dan 50 unit SPBKLU akhir tahun nanti.

“SPBKLU ini infrastruktur penting dalam mendorong masifnya kendaraan listrik di Indonesia. Ditambah, saat ini harga motor listrik sudah bersaing dengan motor berbahan bakar minyak,” tuturnya. 

Darmawan juga menyebutkan bahwa penggunaan kendaraan listrik lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan kendaraan BBM. Dari perhitungan 1 liter BBM sama dengan 1,2 kWh listrik, sedangkan emisi karbon 1 liter BBM itu 2,4 kilogram (kg). 

Sementara itu, 1 kWh listrik pada sistem kelistrikan di Indonesia, emisinya hanya sekitar 0,85 kg CO2e. Artinya, kalau 1,2 kWh emisinya sekitar 1,1 kg CO2e.

Baca juga: LNG Tangguh Train 3 Dikebut, PLN Dibayangi Kenaikan Harga Gas

“Jadi konsepnya sangat mudah, pengguna motor listrik cukup datang ke SPBKLU, buka aplikasi PLN Mobile, lalu tukar baterai dengan yang dayanya sudah terisi penuh dan siap untuk digunakan. Hanya sekitar 1 menit,” kata Darmawan.

SPBKLU kini telah banyak digunakan oleh pengguna motor listrik. Kemudahannya juga telah dirasakan oleh salah satu pengemudi ojek daring di Jakarta, Achmad Iskandar. Menurutnya, untuk satu baterai penuh bisa digunakan untuk menempuh jarak sekitar 60 kilometer (km).

Baca juga: Tak Cukup Instruksi, Mobil BBM Bakal Disetop Produksi

“Saya setiap hari bisa lebih dari 60 km. Hadirnya SPBKLU ini membuat penggunaan motor listrik lebih mudah, karena mengganti baterainya cepat dan bisa kembali bekerja mengantar penumpang,” kata Achmad.

Secara garis besar, PLN telah menyiapkan enam jurus utama untuk mendukung percepatan elektrifikasi ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.


Pertama, PLN telah membangun dan mengoperasikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sebanyak 150 unit, dengan rincian SPKLU Fast Charging sebanyak 51 unit, SPKLU Medium Charging 78 unit, SPKLU Slow Charging 21 unit dan akan terus bertambah pada akhir tahun menjadi 260 unit atau tambahan 110 unit dari jumlah sebelumnya.

Kedua, PLN memberikan kemudahan bagi pemilik EV dengan produk layanan home charging services. Layanan ini sudah berbasis Internet of Things (IoT) dengan diskon tarif 30 persen pada pukul 22.00 sampai dengan pukul 05.00. Layanan tersebut telah terintegrasi dengan 461 pelanggan dan akan terus ditingkatkan hingga minimal 1.500 pelanggan.

Baca juga: Lonjakan Subsidi dan Kompensasi BBM di Depan Mata

Ketiga, layanan home charging services ini bekerja sama dengan Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) pabrikan mobil listrik berupa pemasangan home charging disertai insentif tambah daya atau pasang baru.

Keempat, PLN juga menyediakan paket model waralaba atau franchise untuk SPKLU dan SPBKLU melalui produk IO2, franchise ini telah berhasil mengoperasikan SPKLU sebanyak 5 unit dan uji coba komersial SPBKLU sebanyak 20 unit bersama Grab di area Jakarta.

Baca juga: Ekspor Batu Bara ke China dan India Terancam Menyusut

Kelima, PLN telah memiliki fitur pendukung ekosistem EV dengan teknologi Electric Vehicle Digital Services (EVDS). EVDS memudahkan pelayanan kendaraan listrik dan meningkatkan customer experience, seperti tambah daya, pasang baru, test drive, membeli kendaraan listrik dan memudahkan masyarakat mengisi daya atau menukar baterai kendaraan listrik yang terintegrasi dengan PLN Mobile.


Keenam, PLN juga bekerja sama dengan Bank BUMN atau Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) untuk produk layanan perbankan, seperti dalam melakukan cicilan EV maupun franchise SPKLU. (Nyoman Ary Wahyudi/Anshary Madya Sukma)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Ibeth Nurbaiti

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.