Adopsi Digital Kuat, RI Jadi Hub Data Center Baru di Asia

Saat ini Indonesia banyak dipertimbangkan pemain global sebagai the next hub setelah Singapura dan Hong Kong.

Leo Dwi Jatmiko

18 Jan 2022 - 17.30
A-
A+
Adopsi Digital Kuat, RI Jadi Hub Data Center Baru di Asia

Data center/freepik

Bisnis, JAKARTA — Indonesia digadang-gadang segera menyusul Singapura dan Hong Kong sebagai hub pangkalan data atau data center di kawasan Asia. Hal itu didukung oleh makin masifnya adopsi digital di Tanah Air. 

Executive Vice President Divisi Wholesale Service PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Erik Orbandi mengatakan jumlah pengguna ponsel pintar di Indonesia yang tinggi menandakan bahwa adopsi digital masyarakat Indonesia sangat cepat, dengan pasar internet yang besar. 

Merujuk data We Are Social 2021, jumlah pengguna ponsel di Indonesia mencapai 345.3 juta atau 125,6 persen dari total populasi. 

Angka tersebut lebih tinggi dari rata-rata global yang sekitar 102,4 persen.  Dengan pertumbuhan internet yang tinggi, Indonesia pun dinilai sebagai pasar pangkalan data yang potensial. 

“Saat ini Indonesia banyak dipertimbangkan pemain global sebagai the next hub setelah Singapura dan Hong Kong,” kata Erik dalam siaran pers, Selasa (18/1/2022). 

Erik menambahkan Telkom mengundang pelaku bisnis lokal maupun global untuk ikut terjun dalam bisnis pangkalan data, baik dalam bentuk joint venture maupun investasi langsung dan pembentukan anak perusahaan. 

Untuk menyambut peluang tersebut, kata Erik, Telkom memiliki pangkalan data  dengan konsep ECO yang dilengkapi koneksi seamless. Pangkalan data berkapasitas besar (hyperscale data center) tersebut dibangun di Cikarang. 

Selain itu, lanjutnya, Telkom memiliki pangkalan data skala kecil atau edge yang tersebar di 18 lokasi seluruh Indonesia dan 5 lokasi global. 

“Menjadikan data center Telkom Group menjadi pilihan tepat dalam menghadirkan layanan complete level data center,” katanya.

Di luar Indonesia, pangkalan data Telkom Group dikelola oleh Telin sebagai anak perusahaan Telkom yang bergerak di bisnis internasional. 

CEO Telin, Budi Satria D. Purba mengatakan dalam pemilihan pangkalan data, perusahaan harus mempertimbangkan faktor keandalan dan keamanan. Di samping itu, perusahaan juga mempertimbangkan aspek netralitas, lokasi, serta dukungan infrastruktur. 

Telin, kata Budi,memiliki konektivitas kabel bawah laut internasional sepanjang 207.000 km di seluruh dunia yang mendukung dalam penyediaan infrastruktur untuk pangkalan data. 

Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pada 2018 terdapat sebanyak 2.700 pangkalan data yang ada di seluruh Indonesia. 

Namun, hanya 3 persen dari pangkalan data tersebut sudah membuat standar internasional dan memiliki potensi terjadinya kebocoran data sebesar 65 persen.

Saat ini, ada lebih dari 80 pangkalan data komersial di Indonesia dengan luas kurang lebih mencapai 185.000 meter persegi. 

Pangkalan data tersebut tersebar di lebih dari 20 provinsi dengan total persentase yang digunakan kurang dari 60 persen serta total investasi mencapai US$500 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Wike Dita Herlinda

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.