BI Tahan Suku Bunga demi Topang Pertumbuhan

Perbaikan ekonomi domestik diprakirakan terus berlangsung secara bertahap meskipun dibayangi gangguan rantai pasok dan keterbatasan energi global.

Maria Elena

18 Nov 2021 - 16.20
A-
A+
BI Tahan Suku Bunga demi Topang Pertumbuhan

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Selasa (14/4/2020)./Dok. Bank Indonesia

Bisnis, JAKARTA – Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan tetap pada tingkat saat ini sejalan dengan fokus bank sentral mendukung pemulihan ekonomi.

Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang berlangsung 17-18 November 2021 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,5 persen. Rapat bulanan tersebut juga memutuskan suku bunga deposit facility sebesar 2,75 persen, dan suku bunga lending facility sebesar 4,25 persen.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan perbaikan ekonomi domestik diprakirakan terus berlangsung secara bertahap meskipun dibayangi gangguan rantai pasok dan keterbatasan energi global.

"Keputusan ini [mempertahankan suku bunga] sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar dan sistem keuangan, di tengah prakiraan inflasi yang rendah dan upaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi," ujarnya seusai RDG, Kamis (18/11/2021).

Pertumbuhan ekonomi kuartal III/2021 tercatat 3,51 persen (year on year), lebih lambat dari laju kuartal sebelumnya yang mencapai 7,07% (yoy) seiring dengan pembatasan mobilitas untuk mengatasi varian delta Covid-19. Perkembangan itu ditopang oleh kenaikan ekspor yang terus berlanjut di tengah perlambatan konsumsi rumah tangga dan investasi.

BI memperkirakan kinerja ekonomi meningkat pada kuartal IV/2021, didukung oleh perbaikan kinerja ekspor, kenaikan belanja fiskal pemerintah, serta peningkatan konsumsi dan investasi. Perry mengatakan optimisme ini didasari oleh kenaikan indikator hingga awal November, seperti mobilitas masyarakat, penjualan eceran, ekspektasi konsumen, PMI manufaktur, dan realisasi ekspor dan impor.

Pertumbuhan ekonomi diprakirakan meningkat lebih tinggi pada 2022, didorong oleh mobilitas yang terus meningkat sejalan dengan akselerasi vaksinasi, pembukaan sektor-sektor ekonomi yang lebih luas, dan stimulus kebijakan yang berlanjut,

Bank sentral juga terus mengoptimalkan seluruh bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan serta mendukung upaya perbaikan ekonomi lebih lanjut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Sri Mas Sari
Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.