KLHK Dorong Penggunaan Nuklir untuk Atasi Polusi Plastik

Sampah plastik di Indonesia merupakan persoalan yang membutuhkan solusi jitu. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyorongkan teknologi nuklir untuk mengatasi polusi itu. 

Fatkhul Maskur

5 Nov 2021 - 19.53
A-
A+
KLHK Dorong Penggunaan Nuklir untuk Atasi Polusi Plastik

Tangkapan layar Direktur Jenderal Pengelola Sampah dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Rosa Vivien Ratnawati dalam webinar, Jumat (5/11). - ANTARA/Sanya Dinda

Bisnis, JAKARTA - Sampah plastik di Indonesia merupakan persoalan yang membutuhkan solusi jitu. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyorongkan teknologi nuklir untuk mengatasi polusi itu. 

Direktur Jenderal Pengelola Sampah dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Rosa Vivien Ratnawati mengatakan bahwa teknologi nuklir dapat digunakan untuk mengatasi polusi plastik.

"Apabila teknologi nuklir dapat menjadi solusi yang murah dan efektif untuk mengurangi sampah plastik, Indonesia bisa menggunakannya untuk solusi jangka menengah dan panjang," kata Vivien dalam webinar "Penggunaan Teknologi Nuklir untuk Atasi Sampah Plastik yang dipantau di Jakarta, Jumat (5/11/2021).

Menurutnya, teknologi dan inovasi dinamis dan selalu berkembang. Karena itu pemerintah selalu memberi ruang bagi peneliti, akademisi, dan pengusaha untuk menemukan solusi terkait berbagai permasalahan sampah plastik.

“Bagaimanapun, kita harus meyakinkan bahwa teknologi nuklir aman untuk kesehatan manusia dan lingkungan,” ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, ia mengatakan bahwa pemerintah mengimplementasikan lima program untuk mengatasi polusi sampah plastik.

Pertama, pemerintah membangun regulasi, standar, dan prosedur serta kriteria pengolahan sampah plastik.

“Kedua, kami membangun kapasitas pemerintah lokal dengan mengatur sampah dengan menyediakan dukungan dan bantuan teknis,” sebutnya.

Selanjutnya, pemerintah terus berupaya menambah kesadaran dan keterlibatan publik melalui  edukasi agar produsen meningkatkan tanggungjawabnya dan berkomitmen dengan implementasi peta jalan pengurangan sampah plastik dan ekonomi sirkular.

“Terakhir, kami membangun kerja sama internasional baik bilateral dan multilateral dalam forum seperti G20 dan Asean,” ucapnya.

Data Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun. Sebanyak 3,2 juta ton di antaranya merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut. 

Sumber yang sama menyebutkan, kantong plastik yang terbuang ke lingkungan sebanyak 10 miliar lembar per tahun atau sebanyak 85.000 ton kantong plastik.

Jumlah ini menempatkan Indonesia di urutan kedua sebagai negara dengan jumlah pencemaran sampah plastik ke laut terbesar setelah China. 

Maka tidak heran sampah plastik di Indonesia kian penting mengingat Indonesia merupakan negara terpadat urutan ke-4 di dunia, setelah Amerika Serikat, Tiongkok, dan India.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Fatkhul Maskur

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.