Mungkinkah Pengagum Joker Lakukan Serangan Selain di Jepang?

Serangan yang dilakukan seorang pria berusia 24 tahun di rangkaian kereta api di di Tokyo Jepang mengingatkan orang pada karakter Joker dari komik Batman yang sukses dialihwahanakan dalam pertunjukan bioskop.

Saeno

1 Nov 2021 - 20.45
A-
A+
Mungkinkah Pengagum Joker Lakukan Serangan Selain di Jepang?

Seorang penumpang menghindari kobaran api di gerbong kereta Keio Line, Jepang, yang diserang seorang pria pengagum karakter Joker./Kyodo

Bisnis, JAKARTA - Joker adalah karakter yang mudah diingat orang. Tokoh antagonis di komik Batman itu sukses mendapat perhatian luas setelah dipindahkan dalam wujud film.

Ungkapan "orang jahat adalah orang baik yang tersakiti" pun seketika populer seiring keberhasilan film ini mengaduk emosi dan persepsi penonton di era postruth.

Kejahatan Joker seakan mendapat excuse atau pemaafan dengan munculnya ungkapan tersebut. Sisi gelap Joker yang ditampilkan dalam film ini lantas mengundang kekhawatiran akan munculnya tindak kekerasan.

Terkait pemutaran film Joker, BBC (4/10/2019) menulis bahwa film Joker yang mengangkat kehidupan tokoh penjahat paling terkenal di dunia superhero memancing banyak kontroversi menjelang pemutaran perdananya. Bahkan, hal itu menjadi persoalan bagi penegakan hukum di Amerika Serikat.

Dalam sepekan terakhir, tulis BBC, beberapa media di Amerika melaporkan pihak kepolisian telah mengeluarkan peringatan bagi para personilnya, dengan menyebut ancaman penembakan massal yang 'potensial' di hari pemutaran film Joker.

Ilustrasi - Karakter Joker yang diperankan Joaquin Phoenix di film Joker./Dok, Warner Bros

Peringatan itu mengacu pada peristiwa tujuh tahun sebelum film Joker dirilis pertama kali, Seorang pria melepaskan tembakan saat pemutaran sekuel film Batman, The Dark Knight Rises di kota Aurora, negara bagian Colorado. Tercatat 12 orang tewas dan 70 orang lainnya luka-luka.

"Joker" Hattori

Kini, setelah beberapa tahun lewat dari pemutaran perdana film Joker, terjadi teror di rangkaian kereta api di Tokyo. BBC dan kantor berita lain, termasuk kantor berita Kyodo, Jepang, melaporkan bagaimana seorang pria Jepang berpakaian mirip karakter Joker mencederai 17 orang di kereta Tokyo.

Saksi mata mengatakan tersangka menyemprotkan cairan bening pemantik api di sekitar gerbong dan membakarnya.

Seorang saksi mengaku sempat menyangka pelaku sedang melakukan prank terkait Halloween.

"Saya pikir itu adalah aksi Halloween," kata saksi kepada surat kabar Yomiuri tentang serangan itu.

"Lalu, saya melihat seorang pria berjalan ke arah sini, perlahan-lahan mengayunkan pisau panjang," lanjutnya terkait serangan yang terjadi di dekat stasiun Kokuryo, di pinggiran barat kota, sekitar pukul 20.00 waktu setempat.

Penumpang menyelamatkan diri dari gerbing kereta api Keio Line di Stasiun Kokuryo, Tokyo, 31 Oktober 2021./Kyodo-courtesy of @siz33

Video yang beredar menunjukkan kepanikan penumpang saat  mencoba menyelamatkan diri dari serangan pria berusia 24 tahun itu, Minggu (31/10/2021) malam. Mereka berlari menjauh dari api dan memanjat keluar dari jendela kereta.

Kantor berita Kyodo menggambarkan pelaku, yang bersenjatakan pisau dan berpakaian mewah, menyalakan api di kereta Keio Line.

Polisi menangkap pria berusia 24 tahun, yang mengidentifikasi dirinya sebagai Kyota Hattori. Tersangka ditangkap di tempat kejadian perkara tanpa berusaha melawan.

Hattori, seperti dikutip penyelidik, mengatakan "ingin membunuh orang dan diberi hukuman mati" dan berharap akan menjalani hukuman mati jika berhasil membunuh dua orang atau lebih. Hattori juga mengaku telah menyebarkan cairan pemantik api di gerbong kereta.

Menurut polisi, Hattori merujuk sebuah insiden pada Agustus di kereta komuter Odakyu Electric Railway di Tokyo. Saat itu seorang pria menikam dan memotong 10 penumpang di tengah peningkatan keamanan untuk Olimpiade Tokyo.

Seorang penumpang pria berusia 70-an berada dalam kondisi kritis setelah dadanya ditikam pelaku. Korban lainnya adalah remaja hingga penumpang berusia 60-an. Mereka mengalami luka ringan, termasuk menghirup asap.

Video kepanikan penumpang kereta api di Tokyo menghindari serangan pelaku yang mengaku bernama Kyota Hattori./youtube-Kyodo

Menurut polisi, Senin (1/11/2021), Hattori mengaku kepada penyelidik kalau dirinya menyukai Joker, karakter penjahat di komik Batman.

Sekitar dua jam sebelum kejadian, Hattori mengunjungi distrik Shibuya Tokyo, tempat ramai pengunjung pesta berkostum untuk merayakan Halloween, kata polisi.

Kepada polisi Hattori mengatakan menyesal tidak membunuh siapa pun dalam serangan itu. Dia juga mengatakan dirinya telah gagal dalam pekerjaan dan memiliki masalah dalam hubungan dengan teman-temannya.

Kontroversi Film Joker

Terlepas ada tidaknya pengaruh pada penyerangan di Tokyo, film Joker (2019) besutan sutradara Todd Phillips sempat menuai kritik karena menampilkan potret mendalam seorang pembunuh massal.

Kritik tersebut disampaikan oleh anggota keluarga dan teman-teman korban penembakan massal 2012 saat pemutaran film The Dark Knight Rises di Aurora, Colorado, Amerika Serikat.

Joker/Warner Bross

Saat itu mereka menulis surat kepada Warner Bros dan menyatakan keprihatinannya atas film Joker yang akan beredar, Menurut mereka film itu bisa jadi mengarahkan orang untuk berbuat kejahatan.

Menanggapi hal tersebut, Warner Bros selaku distributor film Joker merilis pernyataan yang menegaskan film Joker sama sekali tidak mendukung kekerasan di dunia nyata.

“Bukan maksud dari film, pembuat film, atau pun studio untuk mengangkat karakter ini [Joker sebagai tokoh jahat] sebagai pahlawan,” ujar pernyataan itu seperti dikutip Variety, Rabu (25/9/2019).

Film Joker berkisah tentang seorang komedian yang memiliki masalah kesehatan mental dan membawanya ke kehidupan gelap kriminal.

Penggambaran Joker dikhawatirkan membuat orang lain ingin malakukan tindak kekerasan. Pangkal kekhawatiran karena Joker merupakan karakter yang utama yang membuatnya lebih mungkin dijadikan tokoh yang menginspirasi.

Kini, setelah dua tahun pemutaran perdana film Joker, muncul serangan oleh pelaku yang mengaku sebagai pengagum Joker. Apakah ini ada kaitan? Apakah pengagum Joker berpotensi melakukan serangan lain di mana pun? Tentu bukan perkara mudah untuk menjawabnya. (Syaiful Millah, Mia Chitra Dinisari)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Saeno

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.