Free

Wayang Jazz Baruwani, Cara Baru Seni Berkelanjutan

Kesenian wayang di Cilacap, Jawa Tengah kini mulai ditampilkan dengan paduan musik Jazz hingga pemanfaatan bahan daur ulang sampah.

Redaksi

8 Jan 2024 - 15.08
A-
A+
Wayang Jazz Baruwani, Cara Baru Seni Berkelanjutan

Pementasan Wayang Jazz Baruwani yang memadukan musik Jazz dan etnik Indonesia./Istimewa

Bisnis, JAKARTA - Cilacap, Jawa Tengah kini memunculkan kesenian unik, yang terbilang bukan barang baru, karena terkait wayang, tetapi dengan pementasan dan bahan yang berkelanjutan, yakni Wayang Jazz Baruwani. Wayang ini memanfaatkan sampah hingga menggunakan musik Jazz.

Wayang Jazz Baruwani didirikan oleh seniman kenamaan asal Cilacap, Daryono Yunani. Berbeda dari wayang pada umumnya, Wayang Jazz Baruwani memanfaatkan sampah sebagai media pembuatannya. Kebaruan juga tersaji dengan penggunaan musik pengiring bergenre jazz yang dipadukan dengan musik etnik. Durasi pertunjukan juga lebih ringkas, yakni 30-90 menit.

Baruwani sendiri merupakan program pengelolaan sampah terpadu berbasis masyarakat (komunitas) yang dirintis sejak 2019. Program yang menerapkan prinsip ekonomi sirkular ini mengajak masyarakat memilah sampah dari rumah dan mengolahnya menjadi barang bernilai ekonomi. Wayang Jazz Baruwani menjadi 1 dari total 26 komunitas yang tergabung di program ini.

Pendiri Wayang Jazz baruwani Daryono Yunani menjelaskan pembentukan Wayang Jazz Baruwani bermula dari diskusi Kelompok Sanggar Bambu yang dia pimpin bekerja sama dengan SBI Pabrik Cilacap. Dia menyampaikan bahwa pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan melalui unsur seni budaya lokal, misalnya wayang 'runtah' (bahasa Cilacap berarti sampah). 

"Kami sampaikan kalau kami punya sahabat seorang dalang yang bisa buat wayang dari kardus dan kantong semen bekas. Jumlah pemain juga tidak banyak jadi lebih efektif dan efisien. Gagasan diterima dan kami diarahkan ke bank sampah binaan PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. [SMCB]," ungkapnya dalam keterangan, dikutip Senin (8/1/2023). 

Emiten produsen semen yang juga bagian dari holding BUMN semen PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) itu juga memberikan bantuan berupa renovasi sanggar, sound system, piano portabel, gender Jawa, dan lain-lain. Wayang Jazz Baruwani resmi terbentuk pada 2022 dan tampil perdana pada Festival Runtah Baruwani pada Agustus 2022.

Menurut Daryono, Wayang Jazz Baruwani konsisten menyampaikan pesan moral melalui cerita yang dibawakan seputar kemajemukan hidup bermasyarakat, perlindungan ekosistem laut, serta pelestarian lingkungan melalui pengelolaan sampah menjadi produk bernilai ekonomis agar masyarakat bisa berdaya dan mandiri.

Baca Juga : Pameran Lukisan Refleksi Keluguan Perempuan Bali

Pementasan Wayang Jazz Baruwani yang memadukan musik Jazz dan etnik Indonesia. Bahan pembuat wayang pun menggunakan sampah./Istimewa

Saat ini pembuatan wayang dari sampah masih dilakukan oleh anggota Wayang Jazz Baruwani yang berjumlah 7 orang. Ke depan, beberapa program pengembangan yang dilakukan berbentuk pelatihan bagi anggota sanggar, menyelenggarakan kegiatan Wayang Jazz Goes To Kampung, dan memberikan pelatihan membuat wayang dari sampah kepada para pelajar. Kini, pertunjukan mereka digemari masyarakat Cilacap dan sekitarnya.

“Dalam sebulan, rata-rata kami bisa dapat 4 sampai 5 undangan pentas. Kami bersyukur Wayang Jazz Baruwani yang baru berusia 1 tahun mendapat sambutan positif. Ini menandakan terobosan inovatif dalam pertunjukan wayang kami diterima oleh masyarakat. Terima kasih SBI dan SIG yang telah memberikan dukungan dan bantuan. Kami merasa bersyukur ada BUMN yang peduli dan mau ikut melestarikan seni budaya lokal sebagai media edukasi dan pemberdayaan masyarakat,” ujar Daryono Yunani.

Corporate Secretary Semen Indonesia Vita Mahreyni mengatakan pemberdayaan masyarakat yang dijalankan oleh SBI dan Baruwani merupakan bagian dari Road Map Keberlanjutan 2030 yang berfokus pada tiga pilar: Mendorong solusi dan inovasi berkelanjutan, Perlindungan lingkungan, dan Menciptakan nilai bersama bagi karyawan dan masyarakat.

“Baruwani merupakan wujud pelaksanaan dari strategi keberlanjutan SIG yang menjadi salah satu solusi atas krisis lingkungan dan perubahan iklim yang disebabkan oleh sampah, serta membantu mangatasi masalah sosial seperti kemiskinan dan ketimpangan,” ujar Vita.

Baca Juga : Mengenal Xiang Guangda, Pemilik Smelter Nikel di Morowali 

Bersama SBI, Baruwani memberikan pendampingan kegiatan pilah dan olah sampah di Kelurahan Karangtalun, Cilacap Utara. Pada periode 2020-2022, program pendampingan diperluas (direplikasi) ke 14 lokasi di 5 kecamatan. 

Program pendampingan yang diberikan meliputi pelatihan dan bantuan fasilitas pilah dan olah sampah, seperti fasilitas rumah pilah, timbangan, mesin jahit, mesin extruder, mesin pencacah, gerobak sampah, dan lain-lain.

Produk hasil pengolahan sampah yang dibuat oleh komunitas Baruwani pun beragam, antara lain paving block, wayang, pupuk kompos, sandal, produk kantong ecoprint dan mebel runtik atau perabot rumah tangga dari olahan sampah plastik. 

Selama periode Januari-September 2023, Baruwani telah berkontribusi mengolah sedikitnya 700 ton sampah organik menjadi kompos dengan penurunan gas metana sebesar 15 ton CH4, memanfaatkan 2.800 kantong semen bekas menjadi kantong ecoprint dan sandal yang berkontribusi pada penurunan 0,53 ton timbulan sampah dengan penurunan emisi CO2 sebesar 501 ton CO2, serta 100 ton sampah anorganik yang terolah dan menurunkan 0,03 % timbulan sampah di Cilacap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Rinaldi Azka

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.