Yellen Sangkal Tak Mampu Jinakkan Inflasi

Menteri Keuangan Jannet Yellen menyebutkan gangguan rantai pasok dan kekurangan tenaga kerja hanya sementara. Dia memprediksi inflasi akan terus berlangsung hingga semester I/2022.

Nindya Nabila

25 Okt 2021 - 15.51
A-
A+
Yellen Sangkal Tak Mampu Jinakkan Inflasi

Janet Yellen saat masih menjabat Ketua Federal Reserve, 15 Juni 2016/Reuters

Bisnis, JAKARTA – Pemerintahan Presiden Joe Biden menangkis kritikan yang menyebutkan pemerintah gagal mengendalikan inflasi yang terakselerasi sejak awal tahun ini.

Dikutip Bisnis.com dari Bloomberg, Senin (25/10/2021), Menteri Keuangan Janet Yellen mengatakan percepatan inflasi akan terus terjadi menyusul gangguan rantai pasok, kekurangan tenaga kerja, dan faktor lain, karena pandemi mulai pulih. Namun, menurutnya, derita ini hanya sementara. Dia memprediksi inflasi akan terus berlangsung hingga semester I/2022.

"Orang Amerika belum melihat inflasi seperti yang pernah kita alami sejak lama. Namun, seiring dengan kita beranjak ke situasi normal, [kenaikan harga] diperkirakan akan berakhir," ujarnya, menyangkal kritik mantan Menteri Keuangan Lawrence Summers bulan ini.

Inflasi AS beranjak naik mulai Februari 2021 dan terus menanjak hingga mencapai 5,4% (year on year) pada September. Adapun, bank sentral AS memasang target inflasi jangka panjang 2%.

Ketua Federal Reserve Jerome Powell, Jumat (22/10/2021), menunjukkan kekhawatirannya terhadap inflasi yang tinggi. Dia telah menyatakan bank sentral AS akan segera memulai tapering pembelian obligasi meskipun tidak akan langsung menaikkan suku bunga.

Indeks S&P 500 melaporkan penurunan pertama kalinya dalam 8 hari terakhir pada saat US Treasury menguat sehingga imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahun itu turun signifikan sepanjang 2 bulan.

Ekspektasi inflasi tetap tinggi dan suku bunga yang dipertahankan oleh trader akan bertaruh pada keputusan the Fed yang akan menaikkan suku bunga paling tidak sekali setiap tahunnya.

Terkait dengan pemilihan gubernur bank sentral yang baru, Yellen membantah bahwa dia memengaruhi Presiden Joe Biden untuk memilih Powell kembali. Namun, dia mengakui regulasi keuangan AS ‘sangat diperkuat’ di bawah kepemimpinan Powell.

"[Seiring dengan tekanan pandemi terhadap pasar keuangan], inti dari sistem finansial kita sangat baik karena adanya peningkatan pada likuiditas modal, manajemen risiko, pengujian tekanan. Dan perbaikan itu tetap ada selama rezim Powell," kata Yellen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Sri Mas Sari

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.