Bisnis, JAKARTA — Sejumlah barang pribadi yang ikonik milik mendiang desainer Karl Lagerfeld akan dijual dalam rangkaian lelang yang akan dimulai di Monaco pada minggu ini.
Barang pribadi ikonik yang akan dilelang termasuk sarung tangan khas Lagerfeld juga bantalan tempat kucingnya Choupette biasa duduk.
Lagerfeld yang merupakan mendiang pimpinan rumah mode Chanel itu yang meninggal dunia pada 2019. Dia merupakan salah satu ikon di industri fesyen. Dia dikenal dengan gaya berbusana yang khas dengan rambut dikuncir, kacamata hitam, dan sarung tangan tanpa penutup jari.
Koleksi-koleksi pribadi lainnya seperti furnitur, pakaian, aksesoris dan ragam dekorasi akan dilelang di rumah lelang Sotheby's seperti dikutip Antara dari Reuters, Rabu (1/12/2021).
Untuk patung kucing kesayangan Lagerfeld, Choupette, harga yang ditawarkan diperkirakan mulai dari US$5.690 atau sekira Rp81,6 juta, sedangkan patung figur Lagerfeld yang terbuat dari PVC, metal, dan berlian imitasi dihargai sekitar US$220 atau sekira Rp4 juta.
Aneka koper yang kerap dibawa Lagerfeld saat bepergian, tiga mobil Rolls-Royce dan sepasang dumbel berlapis krom juga diikutsertakan dalam pelelangan itu.
"Koleksi ini melambangkan selera Karl Lagerfeld," kata Pierre Mothes, Wakil Presiden rumah lelang Sotheby's di Prancis.
"Ini memberi kesan pilihan estetikanya, kepribadiannya, pria sejatinya, dan kehidupan pribadi yang tersembunyi di balik fasad yang kita semua tahu, bahwa seorang desainer hebat," tambah Mothes.
Setelah Monaco pada 3—5 Desember, pelelangan akan pindah ke Paris kemudian, lalu ke Cologne pada awal tahun depan.
Pakaian Bekas
Sementara itu, grupp mode asal Italia, Prada, melihat peluang di sektor pakaian bekas yang sedang naik daun.
Kepala pemasaran sekaligus pewaris grup fesyen mewah itu Lorenzo Bertelli menilai bahwa sektor pakaian bekas dapat dikembangkan baik secara internal maupun melalui kemitraan.
“Saya tidak bisa mengungkapkan terlalu banyak, tapi yang pasti barang bekas akan kami ambil sebagai peluang. Ini bisa berupa kemitraan dengan pemain atau bisa juga sesuatu yang lebih internal, atau keduanya, semacam solusi hibrida seperti untuk e-commerce," katanya di tempat berbeda.
Pasar untuk tas dan pakaian bekas yang masih layak pakai telah melonjak selama 3 tahun terakhir, didorong oleh pembeli yang lebih muda dan lebih sadar lingkungan, yang mencari barang-barang kelas atas namun terjangkau.
Reuters melaporkan bahwa pertumbuhan pasar pakaian bekas ini diperkirakan mencapai US$33 miliar euro (sekira Rp536 triliun) dalam ukuran tahun ini setelah tumbuh sebesar 65 persen antara 2017 dan 2021, menurut konsultan Bain. Sementara untuk produk barang mewah baru pertumbuhannya hanya mencapai 12 persen.
Beberapa perusahaan mewah lainnya sudah menjajaki sektor ini. Awal tahun ini, konglomerat asal Prancis pemilik grup fesyen dan barang mewah Kering mengambil 5 persen saham di Vestiaire Collective, platform terkemuka untuk pakaian dan tas bekas.
Merek terkenal di bawah naungan Kering seperti Gucci juga membentuk kemitraan dengan platform purnajual The RealReal yang berbasis di Amerika Serikat pada 2020.
"Tangan kedua adalah strategi yang telah kami selidiki selama lebih dari setahun," ujar Bertelli yang merupakan putra tertua dari Co-Chief Executive Patrizio Bertelli dan Miuccia Prada ini dalam sebuah wawancara di konferensi Reuters Next.