Bisnis, JAKARTA - Asean dan China sudah menjalin kemitraan selama 30 tahun. Terkait hal itu, kemitraan kedua belah pihak perlu terus dijalankan dengan prinsip saling menghormati dan menguntungkan.
Asean dan China memiliki kepentingan yang sama untuk membangun kawasan yang damai dan stabil, termasuk di Laut China Selatan, dengan terus menghormati hukum internasional.
Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-24 ASEAN-RRT (China) yang digelar secara virtual.
"Masa 30 tahun adalah waktu yang cukup untuk membangun kepercayaan antara kita," ujar Presiden Joko Widodo dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa, 26 Oktober 2021.
Presiden Jokowi menekankan kondisi di Laut China Selatan akan berdampak pada kemitraan Asean-China.
"Keberhasilan kita membangun kemitraan yang kokoh antara lain akan sangat dipengaruhi bagaimana kita mengelola Laut China Selatan," imbuh Presiden.
Presiden Jokowi menambahkan bahwa Asean dan China juga memiliki kepentingan yang sama untuk terus membangun kemitraan guna meningkatkan kesejahteraan.
Presiden menegaskan bahwa Asean tidak ingin terjebak di antara rivalitas yang dapat merugikan.
"Asean justru ingin mengembangkan kerja sama secara terbuka, secara inklusif, dengan semua mitra di empat prioritas yaitu maritim, konektivitas, pencapaian SDGs, dan penguatan perdagangan investasi," jelasnya.
Presiden Jokowi meyakini kemitraan yang sudah terbangun 30 tahun seharusnya menjadi modal yang kuat.
"Jika kerja sama ini berhasil kita lakukan, maka sebuah kemitraan strategis komprehensif akan merupakan sebuah keniscayaan," tegas Presiden Jokowi, seperti disampaikan dalam keterangan resmi Biro Pers Sekretariat Presiden.