Kunjungan Presiden Jokowi Hasilkan Komitmen Investasi dari UEA

Kunjungan Presiden Jokowi ke UEA menghasilkan komitmen bisnis dan investasi senilai US$32,7 miliar.

Tim Redaksi

5 Nov 2021 - 20.50
A-
A+
Kunjungan Presiden Jokowi Hasilkan Komitmen Investasi dari UEA

Pertemuan Presiden Jokowi bertemu dan Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohammed Bin Zayed Al Nahyan (MBZ) di Istana Al-Shatie, Abu Dhabi./Istimewa/Sekretariat Negara

Bisnis, JAKARTA - Kunjungan kerja Presiden Joko Widodo alias Jokowi ke Uni Emirat Arab mendapat sorotan media massa negeri gurun dan menghasilkan komitmen investasi.

Selama dua hari Presiden Jokowi melawat ke Uni Emirat Arab (UEA) dan menghadiri gelaran Indonesia National Day dalam World Expo 2020 di Dubai.

Sebelumnya, ihwal kehadiran Presiden Jokowi di Dubai sudah disampaikan Duta Besar RI untuk Uni Emirat Arab Husin Bagis saat mendampingi Wakil Menlu Mahendra Siregar menyampaikan keterangan pers secara virtual, Rabu (20/10/2021).

Sejumlah media nasional UEA memberitakan kehadiran Presiden Jokowi di Uni Emirat Arab (UEA) dan gelaran Indonesia National Day dalam World Expo 2020.

Harian Gulf Today, misalnya, melaporkan hubungan kemitraan yang semakin kokoh antara Jakarta dan Abu Dhabi seiring penandatanganan sedikitnya 19 perjanjian kerja sama bisnis dan investasi senilai US$32,7 miliar atau setara Rp468 triliun.

Khaleej Times, surat kabar berbahasa Inggris tertua di UEA, melaporkan penandatanganan kerja sama antara Etihad Credit Insurance dan PT Reasuransi Indonesia Utama (Indonesia Re) untuk mendorong ekspor bilateral melalui trade credit insurance, asuransi, dan penjaminan.

Pada kunjungannya ke UEA Presiden Jokowi juga menyaksikan dan menyampaikan sambutan dalam National Day dengan didampingi oleh Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan.

“Indonesia dianugerahi kekayaan dan keanekaragaman budaya, serta dikenal akan keindahan alamnya. Kami tidak hanya memiliki pesona dan keindahan Bali, tetapi juga Danau Toba, Mandalika, Labuan Bajo, Candi Borobudur, Likupang, dan berbagai destinasi pariwisata lainnya yang terus kami kembangkan, sehingga semakin mengukuhkan Indonesia sebagai surga pariwisata,” ujar Jokowi dalam sambutannya di acara Indonesia National Day, Kamis (4/11/2021) malam.

Presiden juga menyatakan bahwa Indonesia memiliki sumber daya alam melimpah.

Jokowi Undang Investor UEA

Di hadapan investor Dubai, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa  pembangunan Ibu Kota baru Indonesia membutuhkan dana sebesar US$35 miliar.

Hal tersebut disampaikan Jokowi saat menghadiri Indonesia-PEA Investment Forum yang berlangsung di Dubai, Kamis (4/11/2021).

Selain itu, di bidang transisi energi. Presiden Jokowi berkomitmen melakukan transisi sebaik mungkin dengan mengundang investor dan teknologi dengan harga terjangkau.

“Jika Anda tertarik melakukan investasi untuk energi baru dan terbarukan, ini adalah saat yang tepat. Potensi yang dimiliki Indonesia cukup banyak dan beragam, hidro, surya, panas bumi dan lain-lain,” kata Presiden.

Sektor prioritas ketiga yang disampaikan Presiden adalah perdagangan. Presiden Jokowi menekankan pentingnya diversifikasi perdagangan dan mulai menegosiasikan Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA).

“Saya harapkan pada Maret tahun depan perundingan sudah akan selesai,” ujar Presiden Jokowi.

Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) menemani Presiden Jokowi saat mengunjungi Dubai Expo, Kamis (4/11/2021)./BPMI Setpres - Laily Rachev

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan lawatan Presiden Jokowi ke UEA menghasilkan komitmen bisnis dan investasi senilai US$32,7 miliar.

Retno menjelaskan jumlah tersebut didapat dari 19 perjanjian kerja sama yang pertukarannya dilakukan pada Kamis 4 November 2021, saat Presiden Jokowi berkunjung ke UEA.

Dari total investasi itu, terdapat komitmen kerja sama di bidang energi baru dan terbarukan di antaranya adalah floating solar panel atau pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung antara Masdar dan Pertamina.

“Kedua pemimpin membahas kemajuan kerja sama investasi antara kedua negara. Sebagai informasi, selama kunjungan ini terdapat komitmen bisnis dan investasi senilai US$32,7 miliar dari 19 perjanjian kerja sama yang akan dipertukarkan,” ujar Menlu.

Jokowi Jalani Karantina di Bogor

Setelah melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Italia, Skotlandia, dan Dubai, Presiden Jokowi diagendakan langsung menjalani karantina selama tiga hari di Istana Bogor.

Berdasarkan keterangan tertulis dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Jumat (5/11/2021), tepat pukul 08.30 WIB, Pesawat Garuda Indonesia-1 yang membawa Presiden Joko Widodo dan rombongan mendarat di Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

Tidak seperti biasanya, kali ini tidak tampak satu pun pejabat yang menyambut kedatangan Presiden dari lawatan ke luar negeri.

Kepala Sekeretariat Presiden Heru Budi Hartono menjelaskan sesuai aturan yang berlaku, setiap warga negara Indonesia (WNI) yang baru kembali dari perjalanan luar negeri diwajibkan menjalani karantina.

“Oleh karenanya, Bapak Presiden meminta kepada kami agar tidak perlu ada penjemputan, karena setibanya di Tanah Air, Bapak Presiden akan langsung melaksanakan karantina mandiri di Istana Kepresidenan Bogor dengan perangkat melekat,” ujarnya lewat siaran resmi, dikutip Jumat (5/11/2021).

Heru melanjutkan, selama menjalani karantina, Presiden akan tinggal terpisah dari keluarganya yang ada di Wisma Bayurini sesuai dengan prosedur tempat karantina.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) selaku Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ganip Warsito membenarkan bahwa Presiden akan melaksanakan karantina mandiri.

“Kami, Satuan Tugas Penanganan Covid memberikan diskresi kepada pejabat setingkat menteri ke atas untuk melaksanakan karantina mandiri,” kata Ganip, Jumat (5/11/2021).

Presiden Jokowi saat menyampaikan pidato di KTT Pemimpin Dunia tentang Perubahan Iklim atau COP26, di Glasgow, Senin (1/11/2021)./BPMI Setpres - Laily Rachev

Ganip menjelaskan, meski melaksanakan karantina mandiri, Presiden tetap diwajibkan tes PCR setibanya tiba di tempat karantina, wajib menggunakan masker dan menghindari kegiatan tatap muka, serta melakukan tes PCR di hari ketiga.

Ganip mengatakan, sesuai Surat Edaran Nomor 20 Tahun 2021 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internasional pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), pelaku perjalanan internasional yang sudah menerima vaksin dosis lengkap diwajibkan melaksanakan karantina selama 3×24 jam.

“Kita ketahui bahwa Bapak Presiden sudah menerima vaksin dosis lengkap, sehingga karantina yang dijalankan selama 3×24 jam. Setelah menjalani karantina selama tiga hari dan mendapatkan hasil negatif di kedua tes PCR, Bapak Presiden bisa beraktivitas kembali,” kata Ganip. (Gajah Kusumo, Lili Sunardi, Akbar Evandio, Nancy Junita)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Saeno

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.