Pergadaian Masih Digdaya Meski Perusahaan Gadai Swasta Menjamur

Pelaku bisnis gadai terus tumbuh subur terutama kala pandemi Covid-19. Pasalnya, masyarakat membutuhkan pendanaan dengan cara yang praktis, mudah, dan cepat.

20 Mei 2021 - 20.43
A-
A+
Pergadaian Masih Digdaya Meski Perusahaan Gadai Swasta Menjamur

Ilustrasi Pergadaian-Antara

Bisnis, JAKARTA. Pandemi Covid-19 telah mendorong pelaku bisnis mencari peluang baru. Salah satunya melalui bisnis pergadaian. 

Itu lantaran masyarakat memiliki kebutuhan dana cepat untuk melangsungkan hidup dan usahanya. Maka tak heran jika Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mencatat adanya peningkatan jumlah perusahaan gadai. 

Berdasarkan data OJK, terdapat 17 izin usaha pergadaian baru pada 2019. Kemudian, jumlahnya meningkat sebanyak 26 izin usaha pada 2020. 

Sedangkan jumlah izin usaha yang diterbitkan OJK sejak awal tahun hingga Mei 2021 sudah mencapai 16 izin. Jumlah tersebut diproyeksi bakal terus bertambah hingga akhir tahun. 

Kepala Departemen Pengawas Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) 2B OJK, Bambang W. Budiawan, mengatakan terdapat 46 pelaku usaha pergadaian yang masih dalam proses melengkapi persyaratan perizinan usaha sebagai perusahaan pergadaian.

Meski begitu, kontribusi dari perusahaan gadai swasta masih sangat minim. Pasalnya, industri tersebut masih didominiasi oleh PT Pergadaian (Persero).

 

Petugas menjelaskan produk PT Pegadaian kepada pengunjung di Bandung, Jawa Barat. - JIBI/Rachman.
 

Berdasarkan data OJK, aset industri pergadaian per Maret 2021 mencapai Rp 73,54 triliun. Angka tersebut meningkat sebesar 8,09 persen dari kuartal I/2020 sebesar Rp 68,03 triliun.

Berdasarkan komposisinya, Pegadaian menyumbang Rp 72,62 triliun (98,75 persen). Sedangkan aset perusahaan pergadaian swasta hanya sebesar Rp 920 miliar (1,25 persen). 

Hal serupa juga terjadi pada komposisi penyaluran pembiayaan. Per Maret 2021, OJK melaporkan jumlah penyaluran pembiayaan/pinjaman per Maret 2021 mencapai Rp 58,33 triliun  atau naik sebesar 8,56 persen dari periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp 53,74 triliun.. 

Dari nilai tersebut, Pegadaian berkontribusi sebesar Rp 57,75 triliun (99,01 persen dari nilai penyaluran pembiayaan. Sedangkan perusahaan pergadaian swasta hanya menyumbang Rp 580 miliar (0,99 persen). 

Adapun Bambang menyebut pertumbuhan kinerja penyaluran pembiayaan/pinjaman usaha pergadaian selama pandemi Covid-19 cukup positif. Pasalnya, masyarakat menilai layanan jasa gadai lebih praktis. 

"Layanan jasa gadai yang sederhana, mudah, dan cepat memberikan keunggulan layanan jasa keuangan kepada masyarakat menengah ke bawah yang membutuhkan alternatif sumber pendanaan,"ujarnya kepada Bisnis pada Kamis (20/5/2021).

 

Transaksi gadai.


Industri Gadai Bakal Tumbuh Pesat

Sebelumnya, Bambang menyatakan bahwa industri gadai berpotensi terus tumbuh meskipun kondisi ekonomi yang mulai pulih. Pasalnya, masih ada kebutuhan sumber dana cepat karena pandemi Covid-19 belum usai. 

Dengan adanya pandemi, semen masyarakat menengah ke bawah dan pelaku UMKM tetap terdampak. Sehingga kebutuhan terhadap pendanaan tetap terbuka lebar. 

OJK pun memproyeksi pertumbuhan penyaluran pinjaman tahun ini di industri gadai bisa tumbuh 13,79 persen menjadi Rp 65,99 triliun. Sedangkan aset meningkat 9,29 persen menjadi 78,78 triliun. 

Sedangkan jumlah pelaku industri diperkirakan melesat lebih dari 20 persen. Meski begitu, dia menilai Pegadaian masih akan mendominasi dengan kontribusi hingga 99% terhadap industri pergadaian. 

Adapun industri gadai padai tahun ini akan dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Beberapa faktor eksternal yaitu pertumbuhan ekonomi yang diprediksi lebih baik dari tahun lalu. 

Selain itu, harga emas yang berimplikasi pada standar taksiran logam. Ada juga faktor tingkat inflasi yang menunjukkan kemampuan daya beli masyarakat. 

Di sisi lain, faktor internal perusahaan juga bisa mempengaruhi bisnis gadai. Beberapa faktor tersebut di antaranya kecepatan dan kemudahan layanan untuk memperoleh pinjaman. 

Bambang menilai hal itu krusial bagi perusahaan-perusahaan gadai untuk unggul dari lembaga jasa keuangan lainnya. "Serta kehadiran outlet-outlet perusahaan pergadaian yang dekat dengan lingkungan masyarakat akan memengaruhi bisnis gadai tahun ini," ujar Bambang pada 5 Januari 2021 lalu. 

(Reporter : Aziz Rahardyan & Wibi Pangestu Pratama)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.