TLKM & Godaan Hype Bisnis Marketplace Kripto di Pusaran BUMN

Alih-alih mengikuti tren dari popularitas mendirikan marketplace aset kripto saat ini, Telkom Group disarankan membangun sesuatu yang baru seperti komoditas cryptocurrency itu sendiri.

Leo Dwi Jatmiko

13 Des 2021 - 17.27
A-
A+
TLKM &  Godaan Hype Bisnis Marketplace Kripto di Pusaran BUMN

Ilustrasi aset kripto Bitcoin/Freepik

Bisnis, JAKARTA — Telkom tengah bersiap memperlebar sayap bisnisnya di segmen perdagangan aset kripto dengan membuka peluang kerja sama pengembangan platform lokapasar cryptocurrency dengan pemain besar di sektor jasa keuangan.

Senior Vice President Corporate Communication & Investor Relations PT Telkom Indonesia  (Persero) Tbk. Ahmad Reza mengatakan kerja sama  dilakukan selama regulasi mengenai bursa kripto sudah memadai.

Baik dalam hal keamanan, good corporate governance, transparansi, maupun perlindungan investor. 

“Kami kerja sama harus dengan top player di bidang ini dan regulasi sudah memadai,” tuturnya saat dimintai konfirmasi Bisnis, Senin (13/12/20210.

Dikutip dari Bisnis.com, Bloomberg melaporkan perusahaan telekomunikasi pelat merah berkode saham TLKM dalam negosiasi untuk membangun tempat pertukaran perdagangan aset kripto (cryptocurrency) di Tanah Air bersama PT Bank Central Asia Tbk. dan  Binance Holdings Ltd.

Binance Holding Ltd. adalah pusat perdagangan kripto terbesar di dunia. Sumber yang menolak disebutkan namanya juga menyebutkan kerja sama yang terjalin akan melahirkan perusahaan pertukaran kripto yang sangat besar. 

Reza menjelaskan Telkom Group melihat ada potensi dan karakter pasar yang cocok untuk bisnis kripto di Indonesia.

Seandainya kerja sama terealisasi, TLKM dalam mitra akan membangun perusahaan pertukaran dan perdagangan kripto yang dapat diakses oleh masyarakat. 

“Harapannya setidaknya dengan investasi di crypto marketplace platform [platform lokapasar aset kripto], orang-orang biasa bisa membeli aset mata uang kripto seperti di aplikasi lain,” kata Reza. 

Kerja sama perusahaan perdagangan kripto akan diinisiasi oleh MDI Venture, anak usaha Telkom. Reza mengatakan MDI Ventures cocok untuk investasi ini karena fokus bisnis perusahaan tersebut adalah investasi untuk mendapat keuntungan modal.

“Sementara Telkom sebagai penyedia infrastruktur  dengan jaringan dan jangkauan layanan yang hampir 100 persen di Indonesia," ujarnya.

CEO PT Metra Digital Investama (MDI Ventures) Donald Wihardja menambahkan cryptocurrency, crypto asset, dan teknologi blockchain saat ini sudah pasti menjadi bagian penting dari infrastruktur digital dunia.

“MDI sebagai anak perusahaan Telkom di bidang Investasi dan pencarian teknologi, menyambut baik kesempatan untuk berkerja sama dengan Binance,” kata Donald. 

Dihubungi secara terpisah, Bank BCA mengonfirmasi bahwa perseroan tidak terlibat dalam pembuatan bursa kripto dengan TLKM dan Binance Holdings. 

Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn BCA memastikan informasi informasi yang disampaikan sumber anonim Bloomberg mengenai pembuatan bursa kripto TLKM, yang melibatkan BBCA di dalamnya, adalah tidak benar. 

“Dapat kami sampaikan bahwa informasi tersebut tidak benar. Manajemen BCA tidak pernah mendiskusikan hal tersebut,” kata Hera. 

Ilustrasi token aset mata uang kripto/Freepik

TANTANGAN HARGA

Pada perkembangan lain, isu harga mata uang kripto yang tidak stabil menjadi salah satu tantangan bagi setiap instansi  yang ingin membangun perusahaan perdagangan mata uang kripto.

Perusahaan yang terlibat dalam pembuatan tempat perdagangan aset kripto harus dapat memastikan dana masyarakat tetap tersimpan dengan baik. 

Ketua Umum Indonesian Digital Empowering Community (Idiec) M. Tesar Sandikapura harga mata uang kripto tidak stabil atau mudah berubah. 

Setiap perusahaan yang ingin menggelontorkan investasi di bidang jual beli mata uang kripto harus memastikan  dana masyarakat tersimpan dengan aman dan mereka tidak dirugikan. 

“Ketika [valuasi mata uang] kripto jatuh, jangan sampai masyarakat yang dirugika  karena harga mata uang kripto tidak stabil. Tidak bisa diprediksi naik turunnya,” kata Tesar.

Mengenai kabar pembentukan perusahaan perdagangan aset kripto oleh Telkom dan Binance, Tesar berpendapat manuver tersebut sebenarnya tidak terlalu istimewa. 

Hingga saat ini, sudah terdapat 13 pedagang kripto di Indonesia yang mendapatkan izin dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappeti). Artinya, Telkom dan beberapa perusahaan lainnya, harus bersaing dengan perusahaan belasan perusahaan tersebut. 

“Artinya naik harga  bisa tinggi sekali, jatuhnya bisa jatuh sekali. Jadi yang dikejar dengan masuk ke pasar ini belum jelas,” kata Tesar. 

Tesar menduga rencana TLKM membangun perusahaan perdagangan kripto hanya bertujuan untuk mengambil hype atau sensasi dari popularitas mata uang kripto saat ini. 

Dia menyarankan agar Telkom dan perusahaan yang terlibat di dalam rencana pembentukan perdagangan mata uang kripto, membangun sesuatu yang baru seperti komoditas mata uang kripto itu sendiri. 

Jika Telkom dan perusahaan lain tetap ingin membangun tempat pertukaran mata uang kripto, dia berpesan untuk berhati-hati dan menjaga kepercayaan publik atas setiap dana yang diletakan di perusahaan tersebut. 

Tokocrypto, perusahaan perdagangan mata uang kripto, menyambut positif mengenai rumor pendirian perusahaan bursa kripto yang melibatkan oleh sejumlah perusahaan besar, termasuk BUMN.

CEO Tokocrypto Xue Kai Pang mengatakan ekosistem aset kripto akan makin matang seiring dengan hadirnya pemain baru. 

“Kami tetap bersemangat untuk setiap pengembangan aset kripto atau blockchain di Indonesia. Makin banyak yang bergabung akan membangun ekosistem yang inklusif,” kata Kai. 

Dia berharap ke depan Tokocrypto dapat berkolaborasi dengan perusahaan bursa kripto tersebut, seandainya TLKM dan mitranya sepakat membuat bursa kripto.

Tokocrypto, ujar Kai, akan terus mendorong agar aset kripto dan ekosistemnya bisa dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat Indonesia. “Kami berharap dapat berkolaborasi,” kata Kai. 

Sisi lain, perusahaan perdagangan mata uang kripto diminta untuk terus mengedukasi masyarakat mengenai aset mata uang kripto yang harganya naik-turun. 

Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo) Teguh Kurniawan Harmanda mengatakan seharusnya pedagang aset kripto tidak hanya bicara soal keuntungan.

Pedagang dan perusahaan tempat terjadi transaksi aset kripto harus rutin mengedukasi masyarakat mengenai kondisi harga saham aset kripto yang tidak stabil. 

“Setiap perdagangan aset kripto akan selalu ada disclaimer bahwa investasi aset kripto masih terbilang baru dan memiliki fluktuasi harga yang tinggi. Isu terkait aset kripto dapat mempengaruhi pergerakan harganya,” kata Teguh. 

Jika ingin berinvestasi di kripto, kata Teguh, investor dapat melihat asumsi dari analisis teknikal. Mereka harus memahami analisa teknikal dan strateginya. 

Investor tidak boleh sekadar fear of missing out (FOMO) atau takut ketinggalan untuk berinvestasi. Mereka harus pelajari profil aset-aset kripto dan menganalisis fundamentalnya. 

“Pastikan investor melakukan riset mengenai tim dan tingkat keamanan exchange tersebut sebelum menggunakannya,” kata Teguh.  

Beberapa faktor pemilihan tempat pertukaran atau exchange yang baik adalah perlu memperhatikan aksesibilitas, likuiditas, koin yang ditawarkan, keamanan, biaya pertukaran, dan lainnya. 

Hal-hal tersebut dipelajari investor sebelum memilih platform exchange yang tepat untuk memulai transaksi aset kripto.

Dia berharap industri aset kripto tidak hanya dilihat dari 'angka atau bisnis' saja, tetapi  lebih jauh tentang teknologinya. 

“Bagaimana teknologi blockchain bisa menjadi solusi finansial dan mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai salah satu negara digital terbesar di Asia,” kata Teguh. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Wike D. Herlinda

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.