Transaksi Pegadaian Justru Melorot Saat Masyarakat Terima THR

Pegadaian gagal mendorong bisnis selama momen Ramadan hingga Lebaran. Hal itu terlihat dari jumlah transaksi yang menurun dalam sebulan terakhir. 

19 Mei 2021 - 20.07
A-
A+
Transaksi Pegadaian Justru Melorot Saat Masyarakat Terima THR

Petugas melayani nasabah di Kantor Pusat Pegadaian, Jakarta, Senin (20/4/2020). Bisnis - Eusebio Chrysnamurti

Bisnis, JAKARTA - Model bisnis PT Pegadaian (Persero) memang menarik. Ketika perusahaan lain berhasil meraup untung kala Lebaran, perusahaan pelat merah itu justru mencatat transaksi yang menurun.

Bahkan momen penurunan tersebut terus berlanjut hingga setelah Idulfitri. Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk Pegadaian Harianto Widodo menuturkan potensi penurunan transaksi sebenarnya sudah mulai terlihat pada akhir Maret 2021. 

Kala itu, transaksi gadai hanya tumbuh 1,91 persen secara bulanan. Memasuki April 2021, transaksi gadai mulai anjlok hingga 2,53 persen. 

Kondisi tersebut tak kunjung membaik jelang Lebaran dan setelahnya. Hal itu terlihat dari transaksi gadai selama 1-17 Mei 2021 yang turun 3,67 persen.

Harianto mengatakan penurunan transaksi tersebut terjadi karena banyak nasabah mengantongi tunjangan hari raya (THR). Hal itu pun mendorong mereka menebus barang ke pegadaian.

"Kalau minus artinya banyak tebusan, sampai seminggu setelah Lebaran tebusan masih tinggi. Artinya apa? Saat dapat tunjangan hari raya, jualan laku, [uangnya] digunakan untuk menembus gadai," kata Harianto kepada Bisnis, Rabu (19/5/2021). 

 

Petugas menjelaskan produk PT Pegadaian kepada pengunjung di Bandung, Jawa Barat. - JIBI/Rachman

 

Meski begitu, dia optimistis jumlah transaksi bisa tetap tumbuh sepanjang tahun ini. Pasalnya, transaksi Januari-April 2021 masih tumbuh 11 persen (year on year/yoy). 

Dengan begitu, penurunan yang terjadi sepanjang Mei 2021 masih  bisa diimbangi. Di sisi lain, pertumbuhan transaksi yang baik pada awal tahun menjadi sinyal positif. 

Apalagi tingkat pertumbuhan tahun lalu cukup besar. Hal itu ditopang oleh harga emas yang berhasil mencapai puncak sehingga mendorong masyarakat melakukan gadai. 

Namun, ketika harga emas turun, transaksi gadai di Pegadaian tetap bertumbuh. "Apakah akan sustain sampai akhir tahun nanti akan kami lihat," kata dia. 


Berhasil Tumbuh di Tengah Krisis Covid-19 

Ketika transaksi turun kala masyarakat memegang dana lebih, bisnis Pegadaian justru tumbuh kala krisis. Hal itu terlihat dari pertumbuhan penyaluran pembiayaan yang naik menjadi Rp 164,95 triliun pada 2020 dari tahun sebelumnya sebesar Rp 145,63 triliun.

Sedangkan jumlah pelunasan pada tahun lalu sebesar Rp 157,88 triliun. Angka tersebut juga naik dari 2019 sebesar Rp 136,18 triliun. 

Kenaikan penyaluran tersebut mendongkrak aset terbesar Pegadaian berupa pinjaman yang diberikan dari Rp 50,84 triliun menjadi Rp 57,47 triliun. Dengan begitu, total aset Pegadaian naik 9,4 persen dari Rp 65,32 triliun pada 2019 menjadi Rp 71,47 triliun pada tahun lalu. 

Direktur Pegadaian, Kuswiyoto, mengatakan peningkatan transaksi tersebut terjadi karena jumlah nasabah yang meningkat pesat selama pandemi. Dia bahkan mengklaim jumlah nasabah melonak hingg 22,15 persen pada tahun lalu. 

Pegadaian mencatat jumlah nasabah pada 2019 mencapai 13,86 juta orang. Sedangkan pada tahun lalu, jumlah nasabah melesat hingga 16,94 juta orang. 

Kenaikan jumlah nasabah itu ditopang oleh berbagai produk dan layanan yang membantu masyarakat meningkatkan ketahanan ekonomi di masa pandemi. Adapun program yang dilaksankaan yaitu restrukturisasi dan relaksasi kredit, Gadai Peduli dengan bunga 0 persen, serta penyaluran subsidi bungan UMKM. 

Dengan pencapaian tersebut, laba perseroan pada 2020 mencapai Rp 2,02 triliun. Sedangkan Cadangan Kerugian Penurunan  Nilai (CKPN) dari 154 miliar pada 2018 menjadi Rp 2,12 triliun pada 2020. 

Penempatan dana sebagai cadangan kerugian tersebut merupakan bagian dari manajemen risiko perusahaan. "Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kerugian perusahaan di masa yang akan datang sebagai akibat turunnya kualitas pembiayaan," kata Kuswiyoto pada Kamis (29/4/2021). 

(Wibi Pangestu Pratama & Rayful Mudassir)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.