Berharap Dampak Tular Gas Bumi dari Dapur Istana Negara Meluas

Sejauh ini, pemanfaatan gas bumi di dalam negeri masih belum optimal. Kendala muncul tak hanya dari sisi permintaan, tetapi juga infrastruktur penyaluran yang belum mumpuni.

Ibeth Nurbaiti

10 Mar 2022 - 20.00
A-
A+
Berharap Dampak Tular Gas Bumi dari Dapur Istana Negara Meluas

PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Gas Negara Tbk. selaku Subholding Gas berhasil melakukan penyaluran perdana gas bumi (gas in) ke dapur Istana Negara Jakarta, Rabu (9/3/2022). Dok. PGN

Bisnis, JAKARTA — Pemakaian gas bumi di dapur Istana Negara Jakarta diharapkan dapat membawa dampak tular yang lebih luas, sehingga makin banyak masyarakat yang menggunakannya sebagai energi yang aman dan ramah lingkungan.

Sejauh ini, pemanfaatan gas bumi di dalam negeri masih belum optimal. Kendala muncul tak hanya dari sisi permintaan, tetapi juga infrastruktur penyaluran yang belum mumpuni.

Dengan wilayah Indonesia yang sangat luas, infrastruktur gas bumi yang telah terbangun saat ini masih sangat minim. Kondisi itu membuat akses penyerapan gas bumi yang sebagian besar bersumber di timur Indonesia tidak dapat dinikmati oleh pasar.

Baca juga: Bahu-Membahu Memperluas Jaringan Gas Rumah Tangga

Di sisi lain, pemanfaatan gas bumi bergantung pada infrastruktur yang ada di midstream untuk bisa sampai ke pelanggan. Sampai dengan 2020, infrastruktur gas bumi di Indonesia yang telah terbangun baru mencapai 14.855,5 kilometer (KM) yang terdiri atas 5.254,42 km pipa transmisi, 6.163,08 km pipa distribusi, dan 3.438 km pipa jaringan gas (jargas).

Sementara itu, berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), alokasi pemanfaatan gas bumi domestik 2020 sampai dengan Oktober mencapai 63,16% dari total penyaluran sebesar 5.682,33 BBtud.

Penyerapan gas domestik terbesar berasal dari sektor industri dengan porsi 26,9% dari total penyaluran, disusul pupuk 12,27%, dan sektor kelistrikan sebesar 12,06%.

Seiring dengan pengembangan infrastruktur gas bumi di wilayah DKI Jakarta, PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Gas Negara Tbk. selaku Subholding Gas berharap agar pelanggan gas bumi juga makin meningkat.

Pada Rabu (9/3/2022), PGN berhasil melakukan penyaluran perdana gas bumi (gas in) ke dapur Istana Negara Jakarta.

“Alhamdulillah proses gas in dapat berjalan lancar. Kami mengharapkan bisa terus berkelanjutan ke depannya dan menjadi contoh untuk masyarakat umum, bahwa setingkat istana pun sudah meyakini bahwa gas bumi adalah bahan bakar yang aman, ramah lingkungan, dan nyaman digunakan,” kata Sheila Merlianty, Area Head PGN Jakarta dalam keterangan tertulis, Kamis (10/3/2022). 

Baca juga: Utak-Atik ‘Aturan Main’ Migas Demi Menggait Investasi

Penyaluran gas tersebut dilakukan PGN sebagai bentuk memperluas pemanfaatan gas bumi sebagai energi yang aman dan ramah lingkungan di berbagai sektor. 

“Kami juga menjalankan penugasan dari pemerintah untuk mengembangkan gas bumi bagi masyarakat. Nilai lebih gas bumi yakni lebih aman, nyaman, ramah lingkungan. Kami berharap masyarakat bisa melihat dari sisi ini, sehingga semakin banyak masyarakat yang berminat menggunakan gas bumi,” jelas Sheila. 

Erry Hermawan, Kepala Biro Umum Sekretariat Presiden, berharap agar pemakaian gas bumi di istana negara ini dapat menjadi contoh untuk publik bahwa istana juga menggunakan energi bersih, ramah lingkungan, aman, tersedia 24 jam, dan kompetitif. 

Gas in ke dapur istana negara (Foto/Dok/PGN)

Saat ini pemanfaatan gas bumi dengan volume sebesar 50—1.000 meter kubik (m3) memang baru pemasangan awal untuk energi memasak di dapur, tetapi ke depannya juga untuk pemanas atau pencuci pakaian berskala besar dengan teknologi panas seperti halnya layanan di Istana Negara Bogor.

Hingga kini, PGN Area Jakarta telah melayani 268 pelanggan komersial dan industri mulai dari mal, hotel, dan restoran. Selain itu, melayani 138 pelanggan kecil dan 15.332 pelanggan rumah tangga.

Pada akhir tahun lalu, PGN melakukan uji pasar Gaskita di wilayah DKI Jakarta dan Tangerang guna memperluas pengembangan jaringan gas bumi rumah tangga dan pelanggan kecil.

Baca juga: Mencermati Aksi Pemerintah Daerah untuk Transisi Energi

Menurut Direktur Utama Perusahan Gas Negara M. Haryo Yunianto, PGN baru melayani 15.012 sambungan rumah (SR) pelanggan eksisting dan masih terdapat potensi 15.479 SR calon pelanggan gas Gaskita.

Sementara itu untuk di Tangerang, PGN telah melayani 8.718 SR pelanggan eksisting dan  37.929 SR calon pelanggan Gaskita. Harga gas bumi yang ditawarkan untuk pelanggan Gaskita adalah Rp10.000 per m3.

Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Erika Retnowati ketika itu mengatakan bahwa program yang dilaksanakan PGN dapat menjadi salah satu upaya untuk mengejar target pembangunan jargas yang ditargetkan pemerintah sebanyak 4 juta SR sampai dengan 2024. (Faustina Prima Martha/Muhammad Ridwan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Ibeth Nurbaiti

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.